Sukses

PVMBG: Ada Potensi Bencana Lanjutan di Cianjur bila Hujan dan Terjadi Gempa Susulan

Hendra menyatakan ada potensi terjadi longsor susulan di wilayah Cianjur jika diguyur hujan deras maupun kembali diguncang gempa. Sebab, lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadi gempa.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah melakukan pemetaan kawasan rawan bencana (KRB) usai gempa magnitudo 5,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Cianjur.

"Tim unit-unit Badan Geologi dari PVMBG, PAGTL, BBSPGL sudah disebar untuk melakukan pemetaan ke semua titik daerah terdampak," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan kepada Liputan6.com, Kamis (24/11/2022). 

Selain melakukan pemetaan, tim di lapangan juga tengah menganalisa dan mengidentifikasi daerah mana saja yang rawan paska gempa yang menghancurkan bangunan rumah, sarana pendidikan, jembatan hingga memicu longsor. 

"Ini sedang progres survei identifikasi daerah berisiko maupun yang aman. Hasilnya akan diserahkan ke Pemkab Cianjur," kata dia. 

Hendra menyatakan ada potensi terjadi longsor susulan jika diguyur hujan deras maupun kembali diguncang gempa. Sebab, lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadi gempa. 

"Tanah di bekas longsor masih bisa longsor lagi bila menerima air hujan banyak maupun getaran gempa," terangnya. 

Untuk itu, masyarakat Cianjur diminta menghindari bangunan yang retak atau berada dekat dengan lokasi longsoran. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan atau hujan deras. 

"Jauhi lokasi longsoran dan bangunan retak. Tempat pengungsian juga harus jauh dari titik lokasi bencana," ucapnya. 

Sementara terkait titik kerusakan tersebar tidak merata, kata Hendra, hal ini dipengaruhi salah satunya oleh struktur bangunan.

"Dan gempa itu relatif mengikuti arah sebaran titik-titik gempa susulan," ujar dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Korban Bertambah

Sementara itu, BNPB mengumumkan adanya kenaikan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, berdasarkan data pada Rabu (23/11), jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan adalah 271 orang.

Kemudian 40 orang dinyatakan hilang yang terdiri dari 39 korban di wilayah Cugenang dan 1 orang di Warungkondang.

Lebih dari 2.000 orang terluka dan 61 ribu lebih orang mengungsi akibat gempa.  "Gempa juga menyebabkan puluhan ribu bangunan rusak," ucap dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kabupaten Cianjur di Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi tektonik yang terjadi di darat, di kedalaman 10 Kilometer, Senin (21/11/2022).

    Gempa Cianjur

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
    Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

    cianjur