Liputan6.com, Jakarta - PKB telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra terkait isu perjodohan Prabowo-Ganjar. PKB mendapatkan kepastian dari Gerindra bahwa untuk menjaga komitmen kerja sama politik yang dibentuk.
Salah satu butir piagam kerja sama koalisi itu adalah tentang pencalonan presiden diserahkan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca Juga
"Sudah (komunikasi dengan Gerindra) dan kita sama sama jaga supaya skema butir piagam kerja sama bisa terjaga. Walaupun kita sama-sama berkomitmen menjaga," ujar Wasekjen PKB Syaiful Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Advertisement
Huda memastikan tidak ada keretakan hubungan PKB dan Gerindra. Hanya saja Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kaget mendengar kabar perjodohan Prabowo-Ganjar. Maka keluar pernyataan Cak Imin akan membentuk komposisi baru jika kabar tersebut benar.
"Makanya Cak Imin juga kaget ada isu begitu. Itukan reaksi respon Cak Imin bagaimana kalau ada itu. Tentu itu tidak dikehendaki oleh kita," ujar Ketua Komisi X DPR RI ini.
Huda yakin Gerindra akan menjaga komitmen kerja sama yang telah dibangun. Hanya saja diakui memang belum ada keputusan terkait calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.
"PKB Gerindra tetep sama-sama komit tetap mempertahankan itu. Tapi sampai hari ini memang kita belum bisa menuntaskan agenda siapa capres dan cawapres itu," katanya.
Dalam sepekan terakhir, muncul wacana duet Prabowo-Ganjar hal itu diungkapkan oleh Dua Sumber Politikus Gerindra. Ternyata, hal itu merupakan harapan dari Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu ingin, Prabowo berduet dengan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Sumber ini menceritakan, pidato Jokowi di Perindo mengukuhkan sinyal yang tertangkap selama ini. Jokowi serius mendukung Prabowo.
Survei: Duet Prabowo-Ganjur Raih 60 Persen
Anggota DPR RI ini mengirimkan hasil survei terbaru IndoStrategi. Dalam survei itu, pasangan Prabowo-Ganjar meraup 60 persen suara. Dengan kata lain, pilpres berjalan satu putaran jika pasangan ini terjadi.
Survei digelar periode 27 Oktober - 5 November 2022. Jumlah responden 1.230 orang berusia 17 tahun ke atas. Responden tersebar di 34 provinsi Indonesia. Margin of error sebesar 2,83 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam empat simulasi pasangan capres dan cawapres. Prabowo-Ganjar paling tinggi yakni 60,3 persen. Di bawahnya Anies-AHY dengan 29,6 persen. Sisanya tidak menjawab.
Sumber ini mengakui, jika mengambil Ganjar sebagai Cawapres, maka Gerindra bakal berhadapan dengan PDIP. Namun, dia optimis dengan hubungan kedua partai yang terjalin sejak lama. "Masih dinamis di internal mereka," kata sumber merdeka.com.
Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mengakui, ada pembicaraan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo. Pembicaraan berkaitan dengan strategi Pemilu 2024. "Kalian saja enggak tahu. Enggak perlu diberitahukan ke publik," kata Andreas.
Advertisement
Ada Pembicaraan Megawati dan Prabowo
Andreas enggan menjelaskan lebih dalam pembahasan antara Megawati dan Prabowo. Termasuk kemungkinan Ganjar diambil Gerindra untuk duet dengan Prabowo. "Semua tidak perlu dipublikasikan, diumumkan," ujar Andreas.
Sumber lainnya di internal Gerindra menguatkan perjodohan Prabowo-Ganjar. Salah satu bukti yakni pertemuan Prabowo dengan relawan Jokowi yang diwakili oleh Ketum Projo Arie Budi di Kertanegara. Hal ini untuk menguatkan perjodohan antara Prabowo dan Ganjar.
"Kalau Prabowo-Ganjar, pasti menang," ujar anggota DPR ini.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com