Sukses

Ganjar Apresiasi Kontribusi Matakin Bagi Kemanusiaan dan Persatuan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat kemanusiaan dan persatuan yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Liputan6.com, Surakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat kemanusiaan dan persatuan yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Menurut Ganjar, di tengah situasi bangsa yang tidak mudah, Matakin punya semangat berkontribusi untuk bangsa dan sudah seharusnya disambut baik

“Jadi semangat dari Matakin sendiri untuk berkontribusi menurut saya perlu disambut dengan baik dan tentu saja banyak kegiatan yang bisa dilakukan,” ujar Ganjar usai membuka Musyawarah Nasional XIX Matakin di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11). Munas tersebut mengambil tema “Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok”.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan kontribusi yang dilakukan Matakin, mulai sektor kesehatan, pendidikan hingga kebencanaan juga diapresiasi Ganjar.

“Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, keagamaan di keluarga konghucu sudah pasti. Tapi yang sosial ternyata banyak sekali ada kegiatan sekolahan, kesehatan, kebencanaan juga mereka ikut berpartisipasi menurut saya itu bagus,” ujarnya.

Selain mendoakan Munasnya berjalan lancar, Ganjar berharap dari kegiatan itu menghasilkan  pemikiran yang merespon persoalan di masa depan.

“Mudah-mudahan juga bisa merespon persoalan-persoalan kekinian dan di antara kekuatan komunitas dari Matakin akan bisa berkontribusi nyata untuk bangsa negara dan kemanusiaan,” tandasnya.

2 dari 2 halaman

Matakin Solo Hibahkan 30 Ton Pupuk 

Munas Matakin diikuti kurang lebih 300 peserta dari 23 provinsi di Indonesia. Terjauh, peserta yang datang dari kepulauan terluar Indonesia yakni Natuna.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Matakin, Budi Santoso menyampaikan Matakin Solo memberikan bantuan hibah 30 ton pupuk juga 1.250 bibit tanaman kepada pemerintah Kota Solo.

“Ini adalah aksi nyata kami umat Khonghucu untuk mengurangi pemanasan global juga ikut andil dalam penghijauan di Kota Solo,” ujarnya.

Mengenai tema Munas “Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok”, Budi menyampaikan “Tema ini diangkat selain untuk mengingatkan kita bahwa sebagai negara yang majemuk, kebhinekaan bisa menjadi asset dan harus kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan.

 

(*)

Video Terkini