Sukses

Survei Elektabilitas Parpol: PDIP Unggul di Jakarta, PKS dan Gerindra Membuntut

Arum juga menjelaskan, dilihat dari sebaran dukungan wilayah, PDI-P terlihat menguasai dukungan dari wilayah: Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Indopolling Network menyatakan PDI Perjuangan masih menjadi partai politik (parpol) dengan dukungan dan suara terbanyak di DKI Jakarta. Dibelakang PDIP, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra yang membuntuti di poisis dua dan tiga. 

Direktur Riset Indopolling Network Dewi Arum Nawangwungu merinci, dari simulasi pertanyaan tertutup pilihan partai, elektabilitas PDI-P saat ini masih unggul di DKI Jakarta  dengan elektabilitas sebesar 22,8%. Kemudian disusul oleh PKS (18,1%); Gerindra (11,2%); Nasdem (8,8%); Demokrat (6,4%); Golkar (4,8%) PPP (4,0%) dan PKB (3,7%). 

"Sementara,  untuk elektabilitas partai lainnya masih dibawah (3,0%),” ucap Dewi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (25/11/2022).  

Jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2019, yang menarik dari temuan hasil survei ini adalah adanya pergeseran posisi dukungan, dimana PKS berada di posisi kedua menggeser partai Gerindra. 

Arum juga menjelaskan, dilihat dari sebaran dukungan wilayah, PDI-P terlihat menguasai dukungan dari wilayah: Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

"Sementara PKS terlihat unggul di wilayah Jakarta Selatan”, tegas Arum.

Arum melanjutkan, selain elektabilitas partai, survei juga memotret respon publik Jakarta terkait sikap mereka terhadap potensi penggunaan sarana tempat ibadah sebagai lokasi kampanye, maupun penggunaan isu SARA dalam proses kampanye pada ajang Pilpres 2024 yang akan datang. 

"Mayoritas publik DKI Jakarta (65,5%) menyatakan penolakannya terhadap penggunaan tempat ibadah tertentu sebagai ajang sosialisasi/kampanye capres-cawapres.

Mayoritas publik (71,8%) juga menyatakan menolak penggunaan isu SARA dalam meyakinkan dukungan kepada pemilih”, ungkap dosen Ilmu politik FISIP Universitas Brawijaya tersebut.

Survei Indopolling Network ini  dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling selama periode 8-13 November 2022 dari populasi warga DKI Jakarta yang telah memiliki hak pilih. 

Adapun jumlah sampel dalam survey ini sebesar 880 responden dengan Margin of Error (MoE) sebesar + 3,4% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%”, pungkas Arum. 

2 dari 2 halaman

Survei SSI Gerindra Unggul

Sebelumnya, pekan lalu Skala Survei Indonesia (SSI)  juga merilis survei terkait elektabilitas parpol secara nasional.  Hasilnya, menunjukkan bahwa elektabilitas atau tingkat keterpilihan Partai Gerindra di posisi pertama dengan perolehan dukungan sebesar 19 persen.

"Seandainya pemilu anggota legislatif (pileg) pada hari ini, posisinya saat ini Partai Gerindra ada di posisi pertama dengan elektabilitas 19 persen," kata Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (18/11/2022.

Selanjutnya, di posisi-posisi berikutnya ada PDI Perjuangan dengan elektabilitas sebesar 18,3 persen, Partai Golkar 8,9 persen, Demokrat 6,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,8 persen, dan NasDem 5,1 persen.

Berikutnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan elektabilitas sebesar 2,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,9 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 1,7 persen, Perindo 1,2 persen, Garuda 0,2 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,1 persen, Hanura 0,1 persen, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,1 persen.

"Sementara yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab atau rahasia sebanyak 29 persen," kata Hakim.

Dari hasil survei tersebut, lanjut dia, terdapat enam partai politik yang telah melebihi aturan ambang batas parlemen 4 persen sehingga dapat menempatkan perwakilannya di parlemen. Enam partai politik itu adalah Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, PKS, dan NasDem.

Selanjutnya, Hakim menyoroti hasil survei tersebut dengan hasil Pemilu Anggota DPR RI 2019. Jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019, partai politik yang mendapatkan tambahan suara hanya Gerindra, yakni sebanyak 6,4 persen. Sebelumnya pada Pemilu 2019, Gerindra berhasil meraih suara 12,6 persen.

Sementara itu, partai politik yang lain mengalami penurunan suara jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019.

"Pengurangan suara terbanyak dialami oleh PKB yang mencapai 7,8 persen, yakni dari 9,7 persen suara pada Pemilu 2019 turun menjadi 1,9 persen pada survei kali ini," ujarnya.