Sukses

DPR: Booster Dosis Kedua Penting untuk Lindungi Lansia

Pemerintah mulai menyuntikkan vaksin booster dosis kedua. Kebijakan itu dinilai sudah tepat, terutama untuk melindungi kelompok berisiko tinggi seperti, penderita komorbid, lansia, dan tenaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mulai menyuntikkan vaksin booster dosis kedua. Kebijakan itu dinilai sudah tepat, terutama untuk melindungi kelompok berisiko tinggi seperti, penderita komorbid, lansia, dan tenaga kesehatan.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan data statistik menunjukkan masih banyak yang meninggal karena Covid-19. Angka lansia yang harus dirawat di rumah sakit karena Covid-19 juga masih tinggi. Tenaga kesehatan juga berisiko tinggi karena setiap saat kontak langsung dengan pasien di rumah sakit.

Karena itu, Rahmad menilai keputusan pemerintah memberikan vaksin booster dosis kedua sudah tepat, terutama untuk kelompok rentan. Harapannya, korban meninggal dan yang dirawat bisa terus berkurang, penularan virus bisa semakin dicegah.

"Kami mendukung karena lansia, termasuk juga sejawat kita yang bekerja di rumah sakit lebih rentan dan berisiko tinggi. Saya rasa sudah tepat dan wajar pemerintah mengambil kebijakan itu, dalam rangka melindungi dan mengurangi potensi peningkatan hospitality rate," kata Rahmad.

Penyelenggaraan vaksin booster dosis kedua berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Booster dosis kedua menggunakan IndoVac, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.

2 dari 2 halaman

Jokowi Terima Booster Kedua

Presiden Joko Widodo sudah mendapatkan vaksin booster dosis kedua pada Kamis, 24 November. Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Saat ini Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin pertama, 172 juta dosis vaksin kedua, 66 juta dosis vaksin penguat pertama, dan 730 ribu dosis vaksin penguat kedua.

"Kenapa kita memerlukan booster? Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting," kata Presiden.