Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi keynote speaker di salah satu sesi IdeaTalks dalam acara IdeaFest 2022 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat 25 November 2022.
Dalam agenda tersebut, Prabowo mengampu diskusi bertema ‘Leadership in a Polarized World’ yang dipandu oleh Founder Asumsi Pangeran Siahaan. Prabowo mengungkap tiga tantangan yang kini tengah dihadapi dunia.
Advertisement
Baca Juga
“Tantangan global yang saat ini dihadapi adalah the rise of China, food, energy, and water security, serta climate change,” kata Prabowo.
Ia menyebut, sebagian masalah tersebut nantinya akan dihadapi oleh generasi penerus bangsa. Kendati demikian, Prabowo memandang politik bebas aktif yang dianut Indonesia merupakan salah satu panduan bagi anak muda menghadapi tantangan ini.
“Untung kita punya tradisi bebas aktif, tradisi kita seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Itu wisdom dari bapak bangsa, inilah yang saya terima, kita warisi kepada generasi penerus,” ungkap Prabowo.
Untuk menggapai kemakmuran, lanjut dia, diperlukan upaya untuk mencapai perdamaian.
“Jangan mau dibawa ke sini, jangan mau dibawa ke sana. Hormati semua. Semuanya harus mengejar apa yang diminta rakyat. Rakyat butuh kemakmuran,” ucap Prabowo Subianto.
Prabowo pun mengapresiasi terselenggaranya IdeaFest 2022. Ia menyebut ruang diskusi seperti yang ini merupakan langkah baik untuk bertukar gagasan antar anak muda yang peduli dengan bangsa.
Singgung Semboyan Ki Hadjar Dewantara
Sebelumnya diberitakan, Menhan Prabowo Subianto menjadi keynote speaker di salah satu sesi IdeaTalks dalam acara IdeaFest 2022 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, pada Jumat, 25 November 2022 kemarin.
Di hari yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Prabowo yang mengampu diskusi bertema Leadership in a Polarized World sempat mengungkapkan pelajaran kepemimpinan yang dapat diambil dari Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia.
“Di ujungnya adalah ‘lead by example’ atau ‘ing ngarso sung tulodo’ di depan memberi contoh. Ki Hadjar Dewantara seorang yang luar biasa menurut saya, pendiri sekolah-sekolah Taman Siswa yang sampai sekarang masih berdiri,” ujar Prabowo.
Prabowo mengutip semboyan Ki Hadjar Dewantara 'ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani', yang artinya 'di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan'
“Di depan memberi contoh, di tengah-tengah berbuat, ya membuat suatu hasil, mangun karso. Tut wuri handayani, dari belakang mendukung. Filosofi yang sangat baik, di belakang memberikan dukungan," sambungnya.
Advertisement