Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta ribuan relawan yang hadir di acara 'Nusantara Bersatu' hati-hati dalam memilih pemimpin di gelaran kontestasi Pemilu 2024.
"Hati-hati, hati-hati, saya titip hati-hati, memilih pemimpin hati-hati pilih pemimpin yang ngerti, yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat, pilih nanti di 2024," kata Jokowi di Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Pilih yang pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju?" lanjut dia.
"Setuju," sahut relawan.
Mulanya, Jokowi pamer hasil pembangunan infrastruktur yang telah dia lakukan selama delapan tahun memimpin Indonesia. Antara lain, seperti pembangunan jalan tol, airport, jembatan, bendungan, hingga sirkuit Mandalika.
Dia menyatakan pembangunan itu telah mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia tak hanya di Pulau Jawa, tapi juga di luar Pulau Jawa. Sehingga, dia menyebut apa yang sudah dibangun itu harus dilanjutkan hingga Indonesia Emas 2045.
"Yang sudah kita bangun harus kita jaga keberlanjutannya setuju? inilah yang harus kita jaga bersama2 bukan hanya untuk 2024, bukan hanya untuk 2029 tapi untuk indonesia emas 2045 dan seterusnya," terang dia.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pembangunan yang on the right track harus bisa dilanjutkan. Konsekuensinya, kata dia ialah dalam memilih pemimpin berikutnya.
"Konsekuensinya adalah dalam mencari pemimpin ke depan pemimpin seperti apa yang kita cari?" kata dia.
Â
Pemimpin yang Tahu Keinginan Rakyat
Menurut Jokowi, pemimpin yang harus dipilih ke depan adalah pemimpin yang tahu betul apa yang diinginkan rakyat.
"Juga pilih pemimpin, pilih pemimpin yang tahu, yang tahu apa yang diinginkan oleh rakyat! Apa yang dibutuhkan oleh rakyat, setuju?" ucapnya.
"Setuju," sahut relawan.
Dia ingin rakyat tak memilih pemimpin yang nanti hanya suka duduk santai, berdiam diri di Istana yang sejuk ber-AC.
"Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, kita memilih memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya hanya duduk di Istana yang di AC-nya dingin," kata Jokowi.
"Saya ulang jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin," sambung dia.
Advertisement