Sukses

Relawan Gaungkan Jokowi 3 Periode, PDIP: Urusan Mereka, Bukan Urusan Kita

Politisi PDIP Deddy Sitorus mengatakan, bahwa aspirasi tersebut tidak menjadi masalah dalam internal partai berlambang kepala banteng tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Jokowi kembali menggaungkan wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode. Politisi PDIP Deddy Sitorus mengatakan, bahwa aspirasi tersebut tidak menjadi masalah dalam internal partai berlambang kepala banteng tersebut.

Dia mengatakan, PDIP memiliki sikap tersendiri dalam menghadapi dinamika politik terutama terkait wacana 3 periode. Yakni dengan taat terhadap konstitusi yang berlaku.

"Itu demokrasi suka-suka mereka aja, urusan mereka bukan urusan kita. Tapi kita punya sikap dan pendapat terhadap apa yang terjadi," kata Deddy, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (30/11/2022).

"Namanya orang bersuara silahkan saja, kan konstitusi dan proses-proses politik dan undang-undang sudah berjalan jadi anggap saja kerinduan yang memang mencintai Jokowi sepenuh hati," tambahnya.

Tak hanya itu, dia menegaskan jika PDIP tidak mempermasalahkan atas munculkan kembali wacana Jokowi tiga periode. Sebab, Anggota DPR RI itu menyebut, wacana yang disampaika relawan Jokowi hanya sebatas teriakan spontanitas semata.

2 dari 2 halaman

Bukan Bagian Proses Formal Pemilu

Terlebih, dia menilai relawan Jokowi bukanlah bagian dari proses formal dalam pemilu. Partai politik lah yang sah secara konstitusi sebagai peserta pemilu nantinya.

"Tidak ada urusannya sama kita (PDIP), bagi kita bahwa itu adalah teriakan orang yang pontanitas kelompok kecil insignifikan yang terlepas dari proses-proses formal, proses formal tidak memungkinkan itu (wacana 3 periode)," tegasnya.

"Jadi silahkan mau bilang tiga periode, 10 periode namanya orang cinta silahkan saja enggak ada urusannya sama kita. Kan kita parpol peserta pemilu sah oleh undang-undang. Kalau orang jalanan mau teriak apa aja karep mu (terssrah) enggak urusan sama kita," imbuh Deddy.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com