Sukses

Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Aliran Dana BUMN di Acara Relawan Jokowi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah tudingan keterlibatan komisaris BUMN hingga penggunaan dana BUMN untuk acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah tudingan keterlibatan komisaris BUMN hingga penggunaan dana BUMN untuk acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada pekan lalu. Adapun acara ini digelar oleh elemen relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Sudah dijawab bahwa itu tidak benar ada aliran dana dari BUMN. Silakan periksa, kalau itu memang ada, saya tangkap direksinya," jelas Erick dikutip dari siaran persnya, Rabu (30/11/2022).

Dia menyampaikan bantahan ini juga telah disampaikan sejumlah anggota DPR. Erick mengatakan BUMN saat ini tengah fokus melakukan transformasi dan mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Soal aliran dana sudah disebutkan, sudah ada beberapa anggota DPR bicara juga kalau itu tidak benar," ujarnya.

Sejak awal, Erick menuturkan telah menanamkan fondasi Akhlak bagi seluruh direksi dan komisaris BUMN. BUMN, lanjut dia, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan komitmen dalam melakukan transformasi.

"Kalau namanya komisaris di jam-jam yang bukan waktunya (jam kerja), saya tidak bisa dong (melarang). Ada yang ikut kegiatan yayasan, kegiatan ini kan saya tidak bisa melarang, tapi kalau di jam kerjanya ya kita harus komitmen," tutur Erick.

Menanggapi tudingan atas korupsi yang dilakukan BUMN, Erick menekankan dirinya terus menjaga agar pembersihan BUMN dari korupsi terus dilakukan.

2 dari 2 halaman

Bentuk Ketegasan BUMN

Dia pun mencotohkan tindakan pembersihan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Jiwasraya, hingga Asabri. Menurut Erick, tindakan ini bentuk ketegasan dalam menciptakan BUMN yang bersih.

Erick mengajak seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi dengan tudingan yang hanya menghabiskan energi. Ketimbang melempar fitnah, dia menilai lebih baik mengedepankan gotong royong dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Mari kita cari solusi tanpa menimbulkan konflik, perlu check and balance. Bukan kegaduhan yang dicari," pungkas Erick.