Liputan6.com, Jakarta - Ribuan ikan di Pantai Mutiara dekat Apartemen Regatta, Jakarta Utara, naik ke daratan dan berserakan di sekitar area tanggul pantai pada Selasa 29 November 2022. Salah satu warga Pantai Mutiara yang enggan disebut namanya itu menceritakan, ikan tersebut diambil dan dibawa oleh masyarakat sekitar.
"Itu Selasa siang kalau enggak salah (kejadian ikan muncul ke darat). Malamnya saya ke sana sudah sisa-sisa dikit. Katanya diambilin ojek-ojek yang antar barang ke situ (apartemen), sama karyawan (diambil). Ada petugas sampah juga yang istirahat di situ (ambil)," kata dia.
Ia juga mengatakan, ikan naik ke pantai tersebut sekarang sudah tidak ada di sekitar tanggul. "Kalau dari video (yang didapat), itu ikannya masih loncat-loncat gitu sih. Kalau sekarang mah, sudah enggak ada. Sudah bersih," ucap dia.
Advertisement
Di lain sisi, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta telah mengambil sampel air laut dan ikan tersebut untuk diteliti lebih lanjut.
"Tadi pagi kami ke lapangan dan mengambil sampel dimaksud (untuk) uji laboratorium. Sampel yang diambil adalah air laut dan ikannya," kata Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawat kepada merdeka.com saat dikonfirmasi.
Eli mengatakan, pengujian di laboratorium belum selesai sehingga hasilnya belum dapat diumumkan. "Hasilnya nanti saya konfirmasi kembali ya," kata dia.
Â
BMKG Sebut Fenomena Ini Kerap Kali Terjadi
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, fenomena segerombolan ikan naik ke darat sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ia juga mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena ini merupakan fenomena umum.
"Ya memang fenomena ini kerap kali terjadi di beberapa wilayah dan tidak hanya sekarang saja tapi juga di beberapa waktu yang lalu, di tahun kemarin, dua tahun kemarin. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, panik, apalagi dikaitkan dengan terjadinya gempa, tidak ada kaitannya ya," kata Eko kepada merdeka.com, Kamis (1/12/2022).
Tidak hanya ikan kecil, Eko mengungkapkan ada ikan paus dan hiu yang sempat terdampar di darat. "Bahkan ada ikan-ikan yang jauh lebih besar seperti paus dan hiu, banyak terdampar di beberapa wilayah. Sebut saja di NTT, di utara Jawa Timur, selatan Jawa Timur, lain-lain sebagainya," tambah Eko.
Meskipun demikian, BMKG belum dapat memprediksi kapan ikan-ikan tersebut ke daratan. Namun, selama empat tahun terakhir, fenomena ikan ke daratan muncul setiap tahun.
"Masih belum bisa diprediksikan (kapan ke darat). Dalam 4 tahun terakhir, sepertinya terjadi tiap tahun," ujar Eko.
Dia mengungkapkan, penyebab fenomena ini masih perlu penelitian lebih dalam. Namun, ia menduga hal ini disebabkan kadar oksigen di pesisir lebih baik daripada di tengah laut.
"Penyebabnya memang masih dalam kajian yang belum tuntas ya. Para peneliti masih menduga bisa disebabkan oleh kadar oksigen di pesisir atau di sekitar garis pantai lebih baik daripada di tengahnya," kata Eko.
Selain itu, para peneliti menduga kesuburan air laut di pesisir lebih baik dibandingkan di tengah laut.
"Juga kajian atau dugaan terkait kesuburan air laut ya, di garis pantai pesisir Ini lebih baik atau lebih bagus kondisinya daripada di tengahnya sehingga mendorong ikan-ikan berkumpul pada bergerombol ya di daerah sekitar garis pantai," jelas Eko.
Â
Advertisement
BMKG: Bukan Karena Gempa, Tak Perlu Panik
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG)Eko Prasetyo menyebut, fenomena naiknya ikan ke pesisir Pantai Mutiara Regatta, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa 29 November 2022 tidak disebabkan oleh gempa. Oleh sebab itu, dia meminta agar masyarakat tidak panik.
"Perlu penelitian lebih lanjut dan ini bukan tersebab oleh terjadinya gempa. Sekali lagi masyarakat tidak perlu panik. Ini bukan karena adanya gempa," kata Eko kepada Liputan6.com saat dikonfirmasi, Rabu malam (30/11/2022).
Fenomena ikan naik ke pantai diabadikan oleh warga sekitar dan viral di media sosial. Eko menjelaskan, fenomena itu bisa terjadi karena banyak faktor. Pertama, dapat disebabkan oleh adanya perbedaan kadar oksigen di laut.
"Ini para peneliti masih menduga, perlu penelitian lebih lanjut, bisa disebabkan oleh perbedaan kadar oksigen dari laut yang lebih tengah ke pesisir atau garis pantai," jelas dia.
Selain itu, dia menyampaikan juga dapat disebabkan oleh tingkat kesuburan air laut. Ikan, kata dia bisa terdorong oleh arus laut menuju pesisir pantai.
"Juga bisa disebabkan oleh tingkat kesuburan air laut yang merupakan bagian dari rantai makanan tempat berkumpulnya ikan," kata Eko.
"Kemudian terdorong oleh arus laut atau dorongan dari energi gelombang menuju ke pesisir kemudian segerombolan ikan ini bisa naik ke daratan," lanjut dia.
Â
Â
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com