Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta, Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia menjelang Pemilu 2024. Kepala negara tidak ingin terjadi tindakan tidak terpuji yang dapat mencederai demokrasi,
"Saya ingin kita semua, KPU memperkuat pendidikan politik bagi para kontestan dan masyarakat dan sejak awal mengajak peserta pemilu yang damai berintegritas dan menolak tindakan tak terpuji, seperti fitnah, ujaran kebencian dan politik uang," kata Jokowi saat pidato pembukaan dalam acara konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu Serentak 2024 di Convention Hall Beach City Entertainment Center (BCEC) – Ancol, Jumat (2/12/2022).
Jokowi ingin Pemilu 2024 diwarnai dengan kampanye yang berkualitas dan diisi dengan optimalisasi teknologi informasi serta bertarung dalam skala gagas bukan mengadu domba.
Advertisement
"Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, optimalkan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba," minta kepala negara.
Baca Juga
Jokowi yakin beratnya medan Pemilu 2024 tidak hanya soal yang disebutkannya tadi. Namun situasi dunia saat ini turut mempengaruhi jalannya stabilitas nasional. Mulai dari pandemi Covid, perang di Ukraina hingga krisis multi sektor. Mulai dari geopolitik, pangan, energi hingga finansial.
"Krisis di semua negara dan justru yang banyak di negara maju," urai Jokowi.
Oleh karenanya itu, presiden meminta, satu rasa antarsesama anak bangsa adalah sebuah keharusan untuk bertahan menghadapi kondisi dunia saat ini.
"Kita harus memiliki perasaan yang sama bahwa saat ini keadan dunia sedang sulit, dan semua kepala negara pusing kepalanya," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Â
Persiapan Pemilu
Jokowi meminta, waktu persiapan yang tidak banyak harus dipergunakan sebaiknya untuk meningkatkan teknis persiapan Pemilu dan memperbaiki kekurangan yang ada.
"Masalah yang ada harus kita selesaikan, mengatasi kelemahan yang masih ada, segera kita selesaikan bersama," Jokowi menutup.
Advertisement