Sukses

Warga Cianjur Berhamburan Keluar Saat Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut

Informasi BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 6,4 dengan lokasi 7,51 lLntang Selatan, 107,52 Bujur Timur tidak berdampak tsunami. Namun begitu, warga diimbau agar tetap waspada.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang terpusat di Kabupaten Garut dirasakan cukup kencang oleh warga di Cianjur, Jawa Barat.

Sontak, warga yang masih trauma kembali berhamburan keluar dari dalam rumah dan perkantoran menuju lapangan terbuka, pada Sabtu (3/12/2022) petang.

Informasi BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 6,4 dengan lokasi 7,51 Lintang Selatan, 107,52 Bujur Timur tidak berdampak tsunami. Namun begitu, warga diimbau agar tetap waspada.

Berdasarkan pantauan Antara di Cianjur, gempa yang terjadi selama 10 detik itu membuat warga yang berada di dalam rumah berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Karena selang dua pekan sebelumnya Cianjur diguncang gempa magnitudo 5,6 yang membuat puluhan ribu rumah rusak dan ratusan ribu orang mengungsi.

Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana PMI Cianjur, Fajar Aciana mengatakan getaran gempa cukup keras terasa meski pusat gempa terjadi di Kabupaten Garut.

Puluhan relawan yang sedang bertugas melakukan pendataan dan pelayanan kesehatan di Markas PMI Cianjur, bahkan ikut berhamburan keluar.

"Gempa Garut cukup kencang dirasakan. Terlebih mereka yang berada di dalam ruangan, langsung berhamburan keluar ruangan. Kami pikir gempa susulan kembali terjadi dengan lokasi Cianjur," kata Fajar. 

  

p>**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2 dari 3 halaman

Koordinasi dengan Pemkab Cianjur

Pihaknya langsung berkoordinasi dengan posko terpusat Pemkab Cianjur, terkait dampak gempa yang dirasakan sekitar 10 detik itu. 

"Kami masih melakukan koordinasi dan mengirim relawan ke lapangan untuk melakukan pendataan. Semoga gempa Garut ini, tidak membuat warga Cianjur bertambah trauma," katanya.

Getaran gempa yang cukup kencang juga membuat sejumlah pewarta yang tengah menunggu konperensi pers di Pendopo Cianjur, berhamburan keluar. Mereka bertahan di area parkir kantor Bupati Cianjur guna mengantisipasi gempa susulan kembali terjadi dan dapat merusak bangunan.

"Sudah pasti panik, Kang, karena gempa susulan yang kami pikir terpusat di Cianjur, kembali mengguncang. Gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur dua pekan lalu masih menyisakan trauma bagi kami dan warga Cianjur," kata Ikbal Selamet, seorang pewarta.

3 dari 3 halaman

Mekanisme Pergerakan Geser

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," tulis pernyataan BMKG.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.