Sukses

DPR Evaluasi Distribusi STB di Banten, Siaran Analog Serang dan Pandeglang Bakal Dimatikan

Komisi I DPR dipimpin oleh Nico Siahaan dari FPDIP melakukan kunjungan kerja spesifik evaluasi pendistribusian STB di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, pada Senin 5 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR dipimpin oleh Nico Siahaan dari FPDIP melakukan kunjungan kerja spesifik evaluasi pendistribusian STB di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, pada Senin 5 Desember 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kemenkominfo, Usman Kansong melaporkan pencapaian distribusi bantuan STB secara nasional sampai saat ini sebanyak 1,3 juta STB.

Jumlah tersebut sekitar 24,5 persen dari total komitmen LPS (Lembaga Penyiaran Swasta/(Stasiun Televisi Swasta)) Penyelenggara Multipleksing (MUX) dan bantuan Kemenkominfo (Pemerintah) sebanyak 5,5 juta.

Sementara untuk wilayah Jabodetabek, target bantuan STB yang didistribusikan oleh LPS Penyelenggara Multipleksing dan pemerintah sebanyak 479.307 STB. Hingga per 1 Desember 2022, telah terdistribusi STB gratis bantuan sebanyak 477.290 STB. Realisasinya mencapai 99,6 persen dari target.

Khusus di wilayah Provinsi Banten, Direktur Pita Lebar, Marvels Situmorang mengatakan rincian realisasi pembagian STB tersebut di atas, adalah Kota Tangerang sudah 100 persen, Kabupaten Tangerang sudah 100 persen, dan Kota Tangerang Selatan sudah 95,62 persen.

Pembagian STB di tiga wilayah Banten yang berdekatan dengan Jakarta ini kata, Marvels menjadi tanggung jawab operator MUX yakni VIVA, Trans, MNC, Metro, RTV dan bantuan pemerintah bila ada kekurangan. Sedangkan kuota STB untuk masyarakat miskin yang terdaftar di masing-masing kota, yaitu 36,800 untuk Kota Tangerang Selatan, 29,813 untuk Kota Tangerang dan 70.023 untuk Kabupaten Tangerang Selatan.

Dalam sesi tanya jawab anggota Komisi I DPR secara umum menanyakan harga STB yang sudah naik dua sampai tiga kali lipat. “Di dapil saya DIY itu harga sekarang sudah 400–600 ribu rupiah,” kata Sukamta, dari Fraksi PKS.

Rudianto Chen, anggota FPDIP Dapil Bangka Belitung (Babel) menyoroti lemahnya atau rendahnya komitmen LPS penyelenggara MUX yang secara nasional pendistribusiannya baru mencapai 24,5%. Rudianto malah mendorong Kemenkominfo memberikan sanksi kepada mereka. “Mereka itu sudah menikmati untung puluhan tahun sebagai penyelenggara siaran, ayolah, kalau masih lambat segeralah distribusikan, jangan lambat begini,” kata Rudianto.

Plt. Kepala Dinas Kominfo Provinsi Banten Didi Hadiatna mengatakan kalau di tiga wilayah Banten yang berada di Jabodatebek, angka pembagian STB nya cukup baik.

“Tapi di wilayah Serang, Lebak dan Pandeglang belum ASO,” tanya Didi Hadiatna Marvels Situmorang, mengatakan kanal di Serang dan Pandeglang saat ini memang masih simulcast, artinya siaran analog dan digital nya masih bersamaan. Analognya akan segera dimatikan.

“Tapi STB mulai dibagikan oleh LPS penyelenggara MUX di wilayah ini,” kata Marvels.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permintaan STB Melonjak

Sementara itu Joegianto, Ketua Gabel (Gabungan Pengusaha Barang Elektronik) mengatakan terjadinya melonjaknya permintaan terhadap STB lebih dikarenakan kepanikan pasar.

Dari data Gabel, kata Joegianto, stok sekarang cukup. Ada 10 anggota Gabel saat ini mempunyai stok 1,2 juta STB. “Lebih dari cukup”. Menjawab Anggota DPR Sukamta, Gabel mengatakan di Jawa Tengah dan DIY, saat ini ada stok 320 ribu. Harga yang bisa menjadi acuan saat ini kata Joegianto bukan di toko atau reseller. “Tapi kalau di e-commerce harga resmi kami di 200-an ribu,” kata Joegianto.

Usman Kansong, menegaskan dalam pertemuan tersebut bahwa, ASO akan berhasil baik jika partisipasi ekosistem penyiaran termasuk Gabel sebagai produsen STB juga bekerja maksimal. “Fungsi pemerintah adalah memfasilitasi ASO ini agar sesuai rencana.” Kata Dirjen IKPNico Siahaan, di akhir rapat menutup,

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.