Sukses

Pemerintah Bangun 200 Rumah Tahan Gempa di Cianjur, Target Rampung Januari 2023

Pembangunan 200 unit rumah tahan gempa ini dilakukan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan 1.600 rumah tahan gempa di lokasi lain.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (5/12/2022). Adapun lokasi tersebut menjadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur.

Jokowi mengatakan bahwa di lokasi ini, akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.

"Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah antigempa," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (5/12/2022).

Selain di lokasi tersebut, kata dia, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.

"Lokasi-lokasi (rumah) yang berada di senternya gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi," ujar Jokowi.

Sementara itu, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan. Untuk rumah rusak berat mendapat Rp50 juta, rumah yang rusak sedang Rp25 juta, dan rumah rusak ringan Rp10 juta.

Jokowi menyebut untuk rumah rusak berat, ada yang direlokasi dan ada yang dibangun kembali di tempat.

"Yang rusak berat itu ada yang direlokasi ada yang tidak. Kalau tempatnya berbahaya, berada di garis patahan, garis sesarnya, itu yang dipindah. Kalau yang tidak dibangun di tempat yang sama," ujar Jokowi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa rumah yang akan didirikan di lahan seluas 2,5 hektare tersebut dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

 

2 dari 2 halaman

Target Akhir Januari 2023 Bisa Dihuni

Masing-masing rumah tahan gempa ini bertipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi.

"Kami telah memulai pembangunan ini 10 hari setelah bencana itu terjadi. Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan, dan justifikasi dari Kementerian PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini," tutur dia.

Di lokasi yang merupakan relokasi tahap satu tersebut, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022.

Kemudian sisanya sejumlah 120 unit ditargetkan selesai paling lambat minggu ketiga bulan Januari 2023 sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

"Syukur alhamdulillah, selain lahannya juga relatif mudah, datar, kemudian juga jaringan air minum juga tersedia, tinggal di-tap sambungan rumah tangga, jaringan listrik juga tersedia, sudah kami koordinasikan untuk ditarik ke lokasi ini sehingga lokasi ini di akhir Januari juga benar-benar sudah lokasi yang siap huni," pungkas Iwan.