Sukses

Komitmen PAM JAYA Agar Tak Terjadi PHK Massal dan Cegah Pelayanan Terganggu

Sebanyak 1.097 karyawan Palyja dan Aetra akan diberikan surat penawaran kerja, pengukuran seragam, foto ID Card, hingga pembukaan rekening Bank DKI.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, PAM JAYA merekrut ribuan karyawan Palyja dan Aetra. Komitmen itu ditegaskan dalam Penandatanganan Offering Letter dan Pembukaan Rekening Bank DKI, Serta Penerimaan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, di Pegasus Hall Jakarta International Equestrian Park Pulomas, pada Rabu-Jumat (7-9/12).

Kegiatan tersebut merupakan komitmen PAM JAYA untuk memastikan pelayanan air minum perpipaan kepada masyarakat berjalan normal pasca perjanjian kerja sama antara PAM JAYA dengan Palyja dan Aetra berakhir pada 31 Januari 2023.

 

"Kami ingin memastikan pelayanan air minum perpipaan bisa berjalan normal. Selain itu, PAM JAYA juga ingin berkontribusi dalam upaya mitigasi risiko atas proyeksi resesi ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2023. Jadi, kami pastikan tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," ucap Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin.

PAM JAYA, kata Arief adalah perusahaan yang menjadi bagian dari negara yang wajibmelakukan upaya-upaya agar dapat menyelamatkan negara dari resesi ekonomi, salah satunya dengan penyediaan lapangan kerja.

 

Arief melanjutkan, bahwa selama tiga hari ke depan, sebanyak 1.097 karyawan Palyja dan Aetra akan diberikan surat penawaran kerja, pengukuran seragam, foto ID Card, hingga pembukaan rekening Bank DKI.

"Setelah proses ini, tepatnya 20 Desember tahun ini, ribuan orang yang hadir hari ini juga akan menerima SK dan perjanjian kerja. Kemudian, tanggal 2 hingga 6 Januari mereka akan dibagikan seragam dan ID Card," imbuh Arief.

 

Pada 1 Februari, tambah Arief, seluruh karyawan Palyja dan Aetra akan bekerja sebagai karyawan PAM JAYA. Per tanggal tersebut, ribuan karyawan dari tiga perusahaan menjadi satu dalam pelayanan. 

"Ribuan orang akan berjalan dalam satu tujuan yang sama, yakni mencapai 100 persen cakupan pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta," ujar Arief.

 

(*)