Liputan6.com, Jakarta - Serangan bom bunuh diri mengguncang Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat atau Jabar, Rabu 7 Desember 2022 sekitar pukul 08.20 WIB. Kejadian terjadi saat para personel kepolisian menggelar apel pagi.
"Pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel, lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat," ujar Kapolda Jabar Irjen Suntana di Bandung, Rabu 7 Desember 2022.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pelaku bom bunuh diri tetap memaksa untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau. "Kemudian tiba-tiba terjadi ledakan," imbuh Kapolda Jabar Irjen Suntana.
Tak lama setelah kejadian, bom Polsek Astana Anyar itu memakan satu korban meninggal dunia yang merupakan anggota kepolisian. Sosok tersebut bernama Aipda Sofyan Didu yang merupakan salah satu personel Polsek Astana Anyar. Pangkat Sofyan kemudian dinaikkan secara anumerta menjadi aiptu.
Bom Bandung itu juga menyebabkan 9 polisi dan seorang warga menderita luka-luka. Adapun pelaku tewas bersamaan dengan ledakan bom.
Kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana kasus terorisme atau napiter. Ia terlibat kasus bom panci yang meledak di Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Februari 2017.
"Dari hasil sidik jari dan kemudian juga kita lihat dari face recognition identik menyebut identitas pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau Polsek Astana Anyar, Bandung.
Bagaimana kronologi bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Kota Bandung? Apa peran Agus Sujatno dalam kasus bom panci di Cicendo pada 5 tahun lalu? Bagaimana ragam komentar terkait bom bunuh diri di Astana Anyar, Bandung? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung
Advertisement
Menguak Identitas Pengebom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung
Ragam Komentar Bom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung
Advertisement