Sukses

KNPI Tegaskan Tidak Terjebak Kepentingan Politik Praktis

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kubu Haris Pertama menyatakan tidak akan terjebak kepentingan politik praktis jangka pendek dengan mendukung beberapa nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kubu Haris Pertama menyatakan tidak akan terjebak kepentingan politik praktis jangka pendek dengan mendukung beberapa nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

"Kami pastikan KNPI tidak hanya berhenti di tahapan dukung-mendukung, tetapi kami mau memberikan kontribusi lebih melalui kebijakan-kebijakan strategis yang sedang dirumuskan," kata Koordinator Bidang DPP KNPI Rasminto.

Rasminto menjelaskan bahwa penentuan nama capres/cawapres itu hanya langkah awal, selanjutnya adalah langkah-langkah strategis.

Saat ini, kata dia, KNPI sedang menjaring aspirasi generasi muda tentang masalah dan tantangan yang dihadapi. Upaya tersebut dengan melakukan dialog dan kegiatan lain di sejumlah daerah.

"Hasil berbagai kegiatan tersebut akan kami susun sebagai tawaran program KNPI kepada para capres/cawapres agar dimasukkan ke dalam visi dan misi mereka. Siapa yang berkomitmen, mungkin itu keputusan final KNPI," jelasnya.

Bahkan, KNPI saat ini juga sedang menjaring siapa saja tokoh pemuda yang layak untuk mendapat dukungan sebagai calon anggota DPR dan DPRD, bahkan kepala daerah.

Selain itu, KNPI sedang menggencarkan pendidikan politik kepada kaum muda. Hal ini mengingat milenial dan pemilih pemula bakal mendominasi dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.

"Jadi, tahun 2024 adalah momentumnya anak muda. Kami mau memaksimalkan dengan menawarkan gagasan-gagasan yang dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa ke depan. Inilah ikhtiar kaum muda, khususnya KNPI, dalam penguatan demokrasi dan politik," katanya menegaskan.

2 dari 2 halaman

Tidak Terjebak Kepentingan Jangka Pendek

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Usni Hasanudin mengatakan bahwa calon yang mampu menggaet suara dari kelompok pemuda berpotensi memenangi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Usni juga menyinggung soal keputusan KNPI versi Haris Pertama yang menetapkan nama-nama capres dalam Rapat Pleno IV.

Menurut dia, para kontestan yang berkemungkinan maju juga berkepentingan dengan suara KNPI mengingat Pemilu 2024 akan didominasi pemilih pemula dan milenial.

"KNPI terdiri atas berbagai kelompok pemuda. Terlepas dari dualisme yang terjadi, tentu KNPI masih memiliki daya tarik dalam politik, khususnya meraih suara," jelasnya.

Meskipun demikian, dia menyarankan KNPI tidak terjebak pada kepentingan jangka pendek atau hanya hingga 2024.

Sumber: Antara