Sukses

Kasus Kalideres: Polisi Temukan Obat Kanker Payudara di Salah Satu Jasad Korban

Laboratorium Forensik Polri telah melakukan pemeriksaan pada empat jasad sekeluarga yang ditemukan di Kalideres, Jakarta Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Laboratorium Forensik Polri telah melakukan pemeriksaan pada empat jasad sekeluarga yang ditemukan di Kalideres, Jakarta Barat. Kabid Puslabfor Kombes Wahyu Marsudi mengungkapkan, terdapat lima temuan dari hasil pemeriksaan.

Pertama, tidak ditemukan adanya kerusakan di TKP. Kemudian, tidak ditemukan adanya percikan-percikan darah. Ketiga, tidak ditemukan DNA selain keempat korban. Lalu, tidak ada temuan bahan beracun dan berbahaya.

"Jadi dari segi laboratorium forensik tidak ditemukan adanya bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban," kata Wahyu dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

"Ternyata tidak kita temukan DNA, selain daripada DNA keempat korban tadi," tambah dia.

Terbaru, ditemukannya obat kanker payudara pada tubuh korban Renny Margaretha (68). "Kami menemukan di organ hepar Margaretha, ditemukan tamoxifen. Obat kanker payudara. Ini kebetulan di TKP ditemukan cairan bening yang kami periksa ternyata juga terdeteksi mengandung tamoxifen, jadi klop," ungkap Wahyu.

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 10 November 2022. Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di permukimannya.

Keempat jasad itu yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur, anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40).

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.

2 dari 3 halaman

Polisi Sebut Kecil Kemungkinan Ada Tindak Pidana di Kematian Keluarga Kalideres

Polisi masih mengusut kematian satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Fakta maupun bukti-bukti semakin memperkecil adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Artinya sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar dari pada kegiatan yang dilakukan oleh empat orang ini di dalam rumah," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis soal kasus keluarga Kalideres itu, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Dia menerangkan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak menemukan adanya jejak-jejak dari pihak luar masuk ke lokasi kejadian. Dia kemudian membeberkan, pemeriksaan laboratorium forensik.

"Kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam, DNA dan sebagainya tidak ada pihak luar yang masuk," ujar dia.

Lebih lanjut Hengki mengatakan, ia berjanji mengungkap kesimpulan akhir penyelidikan dalam waktu dekat.

"Mudah mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir dari pada penyelidikan kami tentang ditemukanya 4 mayat atau pun jenazah di Kalideres," ujar dia.

Sementara, motif tewasnya satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat masih misterius. Penyidik bersama dengan sejumlah ahli akan mendalami kaitan tewasnya korban dengan ritual tertentu.

Hasil penyelidikan terbaru, salah seorang korban dalam kasus keluarga Kalideres tewas, yakni Budyanto Gunawan terindikasi melakukan ritual semasa hidup.

"Fakta bahwa adanya kecendrungan ritual tertentu apakah ini menurukan motif ini akan kami dalami lagi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

3 dari 3 halaman

Polisi Gandeng Ahli Sosiologi Agama Pelajari Mantra-Kemenyan di Rumah Keluarga Kalideres

Satu keluarga Kalideres yakni Rudyanto Gunawan, dan K Margaretha Gunawan, Dian dan Budyanto Gunawan, tewas di rumahnya yang terletak di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

Polisi melibatkan Ahli Sosiologi Agama untuk mendalami temuan barang-barang di dalam rumah tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap barang bukti terbaru yang disita antara lain buku-buku, mantra hingga kemenyan.

"Kami temukan buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan. Oleh karenanya, kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," kata Hengki dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Dia menerangkan, hasil penyelidikan sementara antara penyidik menggandeng Tim Asosiasi Psikologi Forensik. Satu korban Budyanto Gunawan diduga menjalani ritual tertentu.

"Kami menemukan bahwa ada keindetikan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti bukti yang ada di TKP, bahwa ada kecenderungan mengarah kepada alm Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual," ujar dia.

Hengki menyebut, ketiga korban lain terpengaruh dengan ritual yang dijalani oleh Budyanto. Sehingga, mereka patut diduga mengikuti jejak Budyanto mejalani ritual serupa.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.

 

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

Â