Sukses

Langkah Erick Thohir Hadirkan Festival Budaya di Pernikahan Kaesang Diapresiasi

Festival Budaya menjadi tema besar yang dapat menggambarkan rangkaian acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Liputan6.com, Jakarta Festival Budaya menjadi tema besar yang dapat menggambarkan rangkaian acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Erick Thohir yang terpilih menjadi ketua panitia mengatakan, bahwa konsep Festival Budaya dalam pernikahan Kaesang dan Erina ini merupakan salah satu upaya untuk kembali membumikan adat istiadat yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Pemilihan tema Festival Budaya di acara pernikahan putera Presiden Jokowi mendapat respons positif dari budayawan ternama Kiai Abdullah Wong atau dikenal dengan sebutan Wong Dzolim.

Menurutnya, tema budaya yang dihadirkan Erick dapat menggerakkan ekonomi rakyat karena melibatkan usaha kecil, sehingga bisa memberikan keberkahan dan kebahagiaan bagi masyarakat sekitar. Selain itu juga upaya untuk memelihara budaya tradisional yang ada di Indonesia.

"Terkait ada festival UMKM, setiap acara pernikahan kan mengandung rasa syukur. Jadi sepertinya Pak Jokowi ingin menjadikan momentum ini sebagai rasa bahagia bersama masyarakat," kata dia, Sabtu (10/12/2022).

"Penunjukkan Erick Thohir itu setidaknya memberikan arah bahwa gerak perekonomian itu mendapatkan konsen dari pemerintah," imbuhnya.

Karena itu, pihaknya berharap dengan dengan festival budaya dan pesta rakyat yang dihadirkan Erick ini bisa meningkatkan taraf kemajuan perekonomian khusus ekonomi kerakyatan.

"Iya positif, daripada menghamburkan uang untuk sekadar pesta pora, ya lebih positif lagi melibatkan masyarakat toh?" ungkapnya.

"Kan ada misalnya tujuh hari wayang, tujuh hari dangdutan, pagelaran musik, makan-makan itu terkesan untuk diri sendiri saja," kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Konsen pada Kebudayaan

Selain itu, Abdullah Wong juga menganggap bahwa Presiden Jokowi dalam momentum pernikahan ini secara khusus memberikan arahan kepara Erick Thohir agar dalam momentum hajatan ini semua elemen masyarakat terlibat dalam gerakan ekonomi.

"Jadi di momentum ini, Pak Jokowi ingin masyarakat terlibat, makanya digelar festival UMKM. Sejak awal kan Pak Jokowi memang saya perhatikan memang konsen pada kebudayaan," jelasnya.

"Tapi rupanya Pak Jokowi ingin melibatkan acara pernikahan ini menjadi bagian dari sebuah peristiwa masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo ingin konsep Festival Budaya sehingga dekat dengan rakyat saat menggelar pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.

"Yang akan kita lakukan di Pernikahan Kaesang - Erina ini adalah Festival Budaya. Dimana kita membumikan kembali Pernikahan yang selama ini selalu Kebarat-baratan, agar kembali ke adat istiadat kita," kata Erick Tohir, dalam keterangannya kepada media, dikutip Sabtu (10/10).

Menurut Erick Thohir, tema Festival Budaya tersebut sengaja dipilih demi memperluas keterlibatan warga Solo agar ikut merayakan kebahagiaan kedua mempelai

"Yang Bapak (Jokowi) inginkan, pernikahan ini ada Festival Budaya dan mendorong ekonomi kerakyatan. Jangan sampai ini dianggap sebuah kemegahan. Ini Festival Budaya yang ingin diciptakan. Kita bisa lihat nanti, bagaimana kereta kuda diiringi pasukan yang berpakaian Jawa. Ini adalah adat yang membuat kita diingatkan,” ungkap Erick Thohir.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan Jokowi ingin pernikahan Kaesang memiliki kontak dengan budaya Solo. Hal itu juga dilakukan Jokowi saat menikahkan putra pertamanya, Gibran Rakabuming.

“Selama ini, banyak orang terjebak dengan tata cara pernikahan Barat. Padahal pernikahan Jawa lebih membumi. Banyak filosofi yang indah. Saya rasa ini visi besar dari beliau (Jokowi). Festival budaya dan dekat dengan rakyat. Lagipula beliau berasal dari sini, jadi bukan orang lain,” bebernya.

 

3 dari 3 halaman

Libatkan Warga Solo

Rangkaian festival budaya tersebut, lanjutnya, didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo agar ikut hanyut dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua pengantin. Untuk itu, festival budaya ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan dengan 9 panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.

"Ini akan menjadi pesta rakyat dimana rakyat pun menjadi bagian. Ini adalah festival budaya, supaya Solo menjadi objek wisata,” ungkapnya.

Lanjut Erick, pernikahan Kaesang akan diramaikan dengan car free day dan orang-orang bisa berjalan kaki. Nanti juga ada sembilan panggung kecil untuk festival budaya. Kalau car free day di Solo memang biasanya ramai.

“Ada musik jalanan, ada lagu keroncong, ada tari-tarian. Belum lagi nanti, Mas Kaesang berinsiasi dengan restorannya yang ngasih makan gratis. Itu nanti kami lakukan. Ini ide dari Mas Kaesang sendiri, bukan dari kami,” tuntas Erick.