Sukses

Erick Thohir Disebut Memahami Industri Pertahanan Meski Bukan Seorang Jenderal

Dia menambahkan, baru pada era Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, perusahan-perusahaan negara yang bergerak di sektor pertahanan dapat berkolaborasi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Forum Masyarakat Maluku Arnold Thenu menilai industri pertahanan merupakan sektor strategis yang harus dikembangkan di Indonesia. Dan Defend ID merupakan inovasi yang tepat.

"Melihat kenyataan yang ada, Holding BUMN Defense Industry Indonesia (Defend ID) adalah terobosan terbaik dalam industri pertahanan nasional. Apalagi, industri pertahanan merupakan sektor vital yang harus di kembangkan untuk menjawab tantangan global," ujar dia kepada dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/12/2022). 

Dia menambahkan, baru pada era Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, perusahan-perusahaan negara yang bergerak di sektor pertahanan dapat berkolaborasi. Dan, tidak berjalan sendiri-sendiri lagi seperti sebelumnya.

"Idealnya, perusahan-perusahaan negara yang bergerak dalan industri keamanan sudah seharusnya satu komando sejak dahulu," ujar dia.

Bersinerginya perusahan-perusahaan negara yang bergerak dalam industri pertahanan di bawah Holding BUMN Defend ID, jelas Arnold, dapat mewujudkan industri pertahanan yang lebih kuat di masa yang akan datang. Kondisi tersebut dapat ditangani Erick Thohir kendati bukan berasal dari militer.

"Dan, sepertinya Erick Thohir sangat memahami pentingnya hal tersebut sekalipun dia bukan seorang Jenderal," kata Arnold.

Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan untuk harus banyak menyerap komponen lokal dalam setiap produk yang dihasilkan tanpa mengurangi kualitasnya. Erick Thohir, lanjut dia, ingin Indoensia tidak bergantung pada pihak luar.

"Dan, itu artinya Erick Thohir ingin meghilangkan penyakit ketergantungan pada produk import. Sehingga, pada akhirnya kemandirian pertahanan nasional akan terwujud dalam arti yang sesungguhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Erick Thohir

Lembaga Poltracking Indonesia melakukan survey terhadap Proyeksi Ekonomi Politik Nasional. Survey yang dilakukan pada 21-27 November 2022 itu juga dimaksudkan sebagai catatan akhir tahun kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin tahun 2022.

Salah satu temuan yang diperoleh dari sample 1.220 responden itu terkait kepuasan publik terhadap kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat penilaian luar biasa dari publik. Dari temuan survey itu, publik sangat puas dengan kinerja Erick.

Dengan perolehan 59,4 persen, Erick berada di nomor urut 2 tepat di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 61,4 persen.

Akademisi UIN Sumatera Utara Faisal Riza melihat ada sejumlah hal yang memang patut mendapat apresiasi dari kinerja Kementerian BUMN selama ini. Pertama, unifikasi Bank Syariah milik negara ke dalam bentuk Bank Syariah Indonesia.

"Kemudian motto AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) BUMN dinilai bisa menjadi senjata untuk pencapaian luar biasa ke depan," ujar Riza.

Riza yang juga Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi, Political Literacy Desk (Polldesk) itu juga mendorong Menteri Erick Thohir benar-benar mampu menjadi garda terdepan menjawab ancaman resesi global tahun depan.

"Kan rencananya BUMN mau jadi pembeli siaga hasil tani. Maka kalau ini terjadi, maka kita patut bersyukur. Ini akan jadi kinerja luar biasa," kata Faisal Riza.

Namun dia memiliki catatan sendiri agar Kementerian BUMN menjadi lebih baik ke depan.

Pertama, soal kenaikan harga BBM. Faisal Riza mendorong agar pemerintah dalam hal ini Pertamina mampu mengintervensi pasar.

"Jangan dilepas begitu saja. Bahan bakar ini kan yang menyentuh langsung ke rakyat," kata Faisal Riza.

Catatan kedua, soal daya saing BUMN. "Menyerap investor asing itu bagus. Tapi harus disertai pengarus-utamaan daya saing BUMN itu sendiri agar anak negeri yang berkompeten diberi ruang untuk bersaing dengan luar," tegas Faisal Riza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.