Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI merealisasikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 18.069 rumah tangga tidak mampu di provinsi Jawa Timur. Provinsi tersebut merupakan jumlah realisasi tertinggi dari 22 provinsi yang menerima bantuan BPBL pada tahun 2022.
Secara simbolis, peresmian dan penyalaan pertama program BPBL dilangsungkan di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (15/10/2022). Peresmian tersebut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nurhayatin Finahari, Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari, General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Lasiran, dan Camat Kecamatan Kanor Agus Saipul Aris.
Baca Juga
BPBL merupakan bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu yang meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi, biaya penyambungan baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pengisian token listrik perdana.
Advertisement
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nurhayatin Finahari mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 80.000 rumah tangga (RT) tidak mampu di Indonesia akan mendapatkan sambungan listrik gratis dari pemerintah pada tahun 2022.
Jumlah bantuan pemasangan sambungan listrik baru untuk masyarakat tidak mampu tersebut akan meningkat sebesar 3.000 menjadi 83.000 rumah tangga (RT) pada tahun 2023.
"Kabupaten Bojonegoro akan mendapatkan 2.821 sambungan rumah tangga yang tersebar di 16 kecamatan," sebut Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Ratna Juwita Sari menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) atas pelaksanaan program BPBL bagi masyarakat tidak mampu.
"Program ini adalah salah satu cara saya dan rekan-rekan di DPR RI memperjuangkan apa yang menjadi kesulitan masyarakat selama ini," katanya.
"Sinergi ini tolong bisa kita jaga untuk menyejahterakan masyarakat di Indonesia," tambah Ratna.
Perkuat Kerja Sama
Sinergi yang dibangun oleh Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI akan didukung penuh oleh PLN. General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Lasiran menegaskan bahwa PLN bersama mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi, dan melangkah bersama melaksanakan program BPBL.
“Program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
Dengan adanya program BPBL ini, warga tidak mampu di Kecamatan Kanor semakin dimudahkan dalam mendapatkan akses listrik. Menurut Camat Kecamatan Kanor Agus Saipul Aris masih banyak warganya yang menyalur listrik dari tetangga karena kesulitan biaya.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah, jika tidak ada yang memerhatikan masyarakat, terutama listrik, masih banyak yang menyalur karena keterbatasan dana," kata Agus.
Advertisement
Juga Dirasakan 551 Rumah Tangga Tidak Mampu di Lamongan
Selain di Bojonegoro, 551 rumah tangga tidak mampu yang berada di Lamongan juga mendapatkan bantuan pemasangan baru listrik. Dengan bantuan tersebut, keluarga tidak mampu tersentuh oleh akses listrik yang dapat menunjang kehidupan mereka sehari-hari.
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti W.P. mengapresiasi kerja sama Pemerintah dan PT PLN (Persero) dalam meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia.
"Alhamdulillah berkat kerja sama yang kita sampaikan ke ESDM, kita lakukan mapping, tidak terlepas dari ESDM namun PLN juga, serta pemda, berkat kerja sama tersebut telah terealisasikan bantuan BPBL untuk Kabupaten Lamongan dan Gresik," tuturnya.
"Semoga bantuan BPBL ini bermanfaat bagi masyarakat, semoga berkelanjutan, dan semangat gotong royong kita angkat. Mari kita bergotong royong demi terciptanya masa depan yang terbaik untuk Indonesia," sambung Roro.
Umizaroh, salah satu warga yang mendapatkan bantuan tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah. Berkat bantuan BPBL, ia tidak lagi harus menyalur listrik kepada tetangga.
"Saya senang sekali mendapatkan bantuan listrik gratisnya, sekarang saya tidak perlu menyalur dari tetangga lagi," katanya.
2.343 Rumah Tangga Tidak Mampu di Kabupaten Malang Terima Bantuan
Wilayah Jawa Timur lainnya yang mendapatkan bantuan pemasangan baru listrik adalah Kabupaten Malang. Sejauh ini, sudah sebanyak 2.343 rumah tangga tidak mampu di sana yang menerima bantuan tersebut.
"Kabupaten Malang akan mendapatkan 2.343 sambungan rumah tangga yang tersebar di 27 kecamatan, dan hingga 8 November 2022 telah tersambung sebanyak 14.554 rumah tangga di Jawa Timur," ungkap Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho.
Anggota Komisi VII DPR RI Moreno Soeprapto mengatakan, DPR RI terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam menerangi Indonesia, salah satunya melalui program BPBL.
"Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini menjadi terang benderang, agar kita bisa memberikan penerangan di Malang Raya," ungkap Moreno.
Bantuan pemasangan listrik gratis tersebut disyukuri oleh salah seorang warga di sana, Mulyanto. Ia mengungkapkan bahwa tidak perlu menyalur listrik dari tetangga kembali untuk menerangi rumah yang ditinggali bersama 7 orang keluarganya.
"Sebelumnya nyalur dari tetangga, terima kasih banyak kepada bapak Moreno," ungkap Mulyanto.
Sebagai informasi, kebijakan terkait dengan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Bantuan Pasang Baru Listrik Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu yang ditandatangani Arifin Tasrif pada 21 Januari 2022.
Dalam peraturan tersebut juga diatur para penerima bantuan BPBL merupakan rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PT PLN (Persero) dan berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah PT PLN (Persero) tanpa dilakukan perluasan jaringan.
(*)
Advertisement