Liputan6.com, Jakarta Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kantor Kementerian Agama (Kekemenag) Kabupaten Cianjur dan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia, menyalurkan bantuan kepada korban terdampak gempa Cianjur dari kalangan guru dan tenaga kependidikan madrasah.
Ada sebanyak tiga kendaraan pickup berikut sembako, serta uang tunai sebesar Rp 43 juta. Kegiatan itu dilaksanakan di MAN 2 Cianjur pada Kamis 15 Desember 2022.
Advertisement
Baca Juga
Adapun penyerahan dilakukan secara simbolis diwakilkan oleh Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain, Kepala Kekemenag Cianjur Ramlan Rustandi, dan Ketua Umum PP PGM Indonesia Yaya Rospandi.
"Semoga ke depan kita bisa memberikan semacam kurikulum mitigasi bencana agar anak-anak kita, guru-guru kita ke depan bisa mengantisipasi kejadian serupa. Karena Indonesa sebagai wilayah ring of fire, negara yang berada dalam wilayah cincin api, tidak bisa dipungkiri kerentanan bencana seperti banjir, gunung meletus, dan yang lain-lain itu kemungkinan akan menjadi bagian dari kehidupan kita," tutur Zain kepada wartawan Jumat (16/12/2022).
Zain melepas bantuan bersama pihak terkait lainnya, yang berasal dari hasil donasi Keluarga Besar Kemenag dan masyarakat umum di berbagai penjuru Indonesia.
Tentunya, bencana yang terjadi di Cianjur telah mendatangkan keprihatinan mendalam. Pihaknya pun mendorong lahirnya kurikulum yang memuat mitigasi bencana, agar dapat meminimalisir lahirnya korban dari kalangan Madrasah, termasuk guru, tenaga kependidikan, dan siswa
"Alhamdulillah kita asosiasi guru, kita bergerak cepat, masyarakat secara bahu membahu berkontribusi untuk meringankan beban saudara kita yang terdampak. Kita mengadakan trauma healing kepada guru-guru dan tentu juga siswa agar mereka bisa bangkit kembali dan mereka bisa beraktivitas seperti semula," jelas Zain.
Ratusan Guru Terdampak
Diketahui, dari hasil pendataan Kakemenag Cianjur, ada sebanyak 421 Guru Madrasah yang terhimpun menjadi korban terdampak gempa, dan sebanyak 158 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) juga menjadi korban terdampak.
Sementara dari kalangan siswa, terkonfirmasi tidak ada korban jiwa, namun di antaranya mengalami luka-luka.
Hingga saat ini, Kakemenag Cianjur terus melakukan pendataan dan validasi data yang masuk untuk memastikan donasi dan bantuan dari Keluarga Besar Kementerian Agama tersalurkan dengan tepat sasaran.
Advertisement