Sukses

Menikmati Asyiknya Perjalanan 12 Jam Jakarta Jakarta-Istanbul di Kelas Bisnis Turkish Airlines

Penerbangan pesawat rute Jakarta-Istanbul Turkish Airlanes mengudara non-stop, tanpa transit selama kurang lebih 12 jam, dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 21.40 WIB, dan dijadwalkan tiba di Bandara International Istanbul pada pukul 05.55

Liputan6.com, Istanbul - Industri Penerbangan dunia kembali bangkit usai angka kasus Covid-19 secara global mengalami tren penurunan di berbagai negara. Upaya untuk kembali bangkit di sektor meningkatkan pariwisata juga dilakukan oleh Pemerintah Turki melalui maskapai penerbangannya Turkish Airlines. 

Di Indonesia, Turkish Airlines menyediakan rute penerbangan Jakarta-Istanbul, Turki yang penerbangannya terjadwal setiap hari. Baik kelas ekonomi maupun bisnisnya bisa jadi pilihan kenyamanan buat para pelancong. 

Dalam satu kesempatan memenuhi Undangan acara "International Commemoration of The 749 th Anniversary of Mawlana Rumi’s Reunion" di Kota Konya, Turki, Liputan6.com berkesempatan merasakan nyamannya kursi kelas bisnis Turkish Airlines di pesawat nomor penerbangan TK 57.

Penerbangan pesawat rute Jakarta-Istanbul ini mengudara non-stop, tanpa transit selama kurang lebih 12 jam, dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 21.40 WIB, dan dijadwalkan tiba di Bandara International Istanbul pada pukul 05.55.

Perlu diketahui perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Turki ada 4 jam, karena itu, pesawat jenis Boeing 777-300-ER ini, mengudara total selama 12 dari Jakarta-Istanbul. 

Pelayanan di kelas bisnis Turksh Airlines ini terbilang cukup baik. Kondisi ruang kabin mampu menampung 49 penumpang kelas bisnis dengan konfigurasi tempat duduk 2-3-2 yang cukup lega dan mampu memberikan ruang yang cukup leluasa untuk bergerak.

 

 

Penumpang mendapatkan sejumlah pelayanan spesial dari mulai naik pesawat, hingga jelang pesawat mendarat. Sebelum terbang, pramugari pesawat telah menyediakan selimut, bantal serta sandaran kepala yang dapat membuat penumpang nyaman selama penerbangan. Kursi pesawat juga bisa diatur dalam posisi lurus ke bawah, agar penumpang dapat tidur dengan nyaman.  

Pada lengan kursi berjenis reclining seat ini, terdapat beberapa buah tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan kenyamanan duduk saya, juga dapat dipakai untuk mentransformasi kursi menjadi tempat tidur ketika dibutuhkan.

Untuk membunuh rasa bosan selama perjalanan, pihak maskapai juga menyediakan layar hiburan dengan aneka musik hingga film yang membuat traveler yang berada di depan tempat duduk. Sementara di bawahnya ada semacam kompartemen kecil buat meletakkan barang. Sepasang sandal tersedia buat traveler yang ingin lebih rilek melepas sepatu dan pakai sandal.

2 dari 3 halaman

Sajian Ala Romantic Dinner

Setelah semua penumpang dipastikan naik, Pramugari yang berpakaian ala koki datang menghampiri tiap penumpang memberikan daftar menu yang bisa dipilih untuk disajikan setelah pesawat mengudara.

Ada sejulah menu pilihan yang disajikan mulai dari menu pembuka, menu utama dan makanan penutup yang disajikan setelah pesawat mengudara selama dua jam. Untuk menu utama, tersedia sajian makanan berat seperti ayam dan daging sapi fillet, menu makanan Indonesia, yaitu Mie goreng dengan sayuran ala Indonesia, juga makanan tradisional Turki, ayam dan daging kebab ala Turki.  

Berbagai makanan itu juga kembali menggoyang lidah 2 jam sebelum pesawat tiba di Istanbul, sejumlah petugas maskapai kembali menawarkan menu makanan sarapan pagi yang bisa dipilih oleh para penumpang. ada beberapa pilihan mulai dari makanan bergaya asia, hingga makanan tradisional Turki. Untuk menu penutup, ada berbagai jenis dessert yang disajikan dalam troli. Di antaranya mango sorbet dan fresh fruits untuk mencuci mulut.  

Salah satu hal menarik dari penyajian makanan tersebut adalah konsep romantic dinner dengan menggunakan candlelight yang dibuat memakai lampu LED berwarna kuning temaram yang menyala kelap-kelip.

3 dari 3 halaman

Sediakan koki di Pesawat

Sebelumnya, diberitakan Turkish Airlines mengumumkan kembalinya layanan koki dalam penerbangannya, yang melayani penumpang dalam penerbangan jarak jauh selama delapan jam atau lebih. Makanan ini adalah hidangan gourmet yang disiapkan oleh Flying Chefs.

Layanan Flying Chef adalah aspek yang membedakan maskapai ini. Pihaknya dengan senang hati memperkenalkan kembali suguhan tersebut kepada tamu di seluruh dunia untuk membuat pengalaman penerbangan senyaman dan semenyenangkan mungkin.

Menurut maskapai, The Flying Chefs masing-masing dipilih oleh maskapai berdasarkan "beragam keahlian kuliner dan layanan pelanggan yang didorong". Para chef juga bertanggung jawab untuk memasak dan mengawasi penyiapan makanan hanya dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tertinggi dan paling segar.

Hidangan di Turkish Airlines termasuk menu sarapan seperti sarang lebah dari Erzincan dengan krim gumpalan "kaymak" dari Afyon dan lada pedas gaya Anatolia dan olesan tomat. Ada pula pilihan makan malam seperti bakso panggang gaya Turki dengan tumis zucchini dan paprika merah panggang dan bulgur pilaf, atau "Manti," ravioli Turki buatan sendiri dengan daging sapi cincang, saus tomat, dan yogurt.

Selain itu, Turkish Airlines kini juga melanjutkan layanan dalam penerbangan lainnya, termasuk menyajikan pilihan minuman panas dan dingin, jus segar, dan teh kesehatan "Fly Good, Feel Good".