Sukses

Identifikasi Bakat Anak, Batique Kerja Sama Fasilitasi Murid SD

Alat uji kognitif anak berbasis gim pertama di Indonesia yang telah melewati tahapan validasi oleh Unit Psikometrika Universitas Gadjah Mada (UGM), Batique, baru saja mengumumkan kerja sama dengan i-Smart.

Liputan6.com, Jakarta - Alat uji kognitif anak berbasis gim pertama di Indonesia yang telah melewati tahapan validasi oleh Unit Psikometrika Universitas Gadjah Mada (UGM), Batique, baru saja mengumumkan kerja sama dengan i-Smart Bimbel dari kota Rambang, Sumatera Selatan.

i-Smart Bimbel merupakan lembaga bimbingan belajar (bimbel) bagi siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) yang bertujuan membekali anak dengan kompetensi utama yang dibutuhkan bagi masa depan. Kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan berbahasa, menguasai teknologi, menghasilkan karya kreatif, serta menyelesaikan masalah dan logika matematika.

i-Smart Bimbel Kota Rambang merangkul Agate untuk menggunakan Batique sebagai instrumen pengujian kesiapan masuk SD bagi anak didik bimbel-nya. Kerja sama eksklusif ini telah aktif berjalan sejak ditekennya Memorandum of Understanding (MoU) pada 30 September 2022 lalu.

Kerja sama dijalin berlandaskan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia No. 1 tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan.

2 dari 2 halaman

Berlandaskan Permendikbud

Natali, pemilik daripada iSmart Rambang mengatakan bahwa saat ini mereka masih berusaha menerapkan strategi belajar yang diperoleh dari Batique. Ia menjelaskan beberapa contoh di lapangan dari penerapan strategi yang digunakan.

Misalnya, kata Natali, ialah dengan menawarkan dikte, listening, hingga menyanyikan lagu Bersama, bagi anak audiotory.

“Metode belajar lainnya yang dapat digunakan anak berupa visual, yakni dengan gambar-gambar seperti flashcard, dan menonton video edukasi. Ada juga pemberian latihan terus menerus untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak,” tutur Natali, dalam siaran pers yang diterima.

Di sisi lain, Kemendikbud telah mengutarakan poin menarik mengenai pengecualian syarat usia minimal calon peserta didik SD dalam pasal 4 ayat 3-5. Secara umum, penilaian tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berdasarkan poin tersebut, pemanfaatan Batique dalam kerja sama ini akan berfokus pada melengkapi layanan dan rencana belajar dari i-Smart Bimbel, terutama dalam aspek psikologi dan mengidentifikasi bakat anak. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi membantu Indonesia “membina anak-anak yang luar biasa” berdasarkan potensi uniknya masing-masing.

Pramadea, Growth Manager Batique menjelaskan, secara teknis aplikasinya memberikan report kepada pengajar/orangtua untuk mengetahui kekuatan kognitif anak sehingga dapat membantu menemukan strategi belajar bagi anak.

“Tidak hanya memberikan informasi mengenai potensi anak, Batique juga memberikan rekomendasi untuk pengembangannya. Batique juga memberikan rekomendasi kepada pengajar/orangtua agar dapat berinteraksi lebih baik dengan si kecil.”

“Bahkan memberikan rekomendasi game yang dapat dimainkan si kecil untuk mengasah kemampuannya,” kata Pramadea.

Di sisi lain, bicara soal kerja sama antara iSmart dan AGATE, keduanya akan terus bersinergi terutama dalam pengenalan alat test berbasis game tersebut. “Ke depannya kami mungkin akan mengadakan event kolaborasi,” ujarnya.