Sukses

Semakin Merata, 1.905 Rumah Tangga Tidak Mampu di Maluku Terima Akses Listrik

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggencarkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Liputan6.com, Jakarta Akses listrik untuk rumah tangga tidak mampu semakin tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya akses listrik tersebut, taraf hidup dan kemandirian semakin meningkat. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggencarkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Kali ini, Provinsi Maluku menjadi kota yang merasakan manfaat dari program BPBL. Sebanyak 1.905 Rumah tangga tidak mampu yang berada di provinsi seribu pulau tersebut mendapatkan bantuan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Secara simbolis, acara peresmian Program BPBL digelar di Desa Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Rabu (02/11/2022).

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Wanhar mengatakan bahwa dari target 80.000 rumah tangga tidak mampu se-Indonesia di tahun anggaran 2022, Kementerian ESDM memproyeksikan sebanyak 1.904 mendapatkan BPBL di Provinsi Maluku. 

"Dan sebanyak 538 rumah tangga tidak mampu calon penerima BPBL berada di Kabupaten Kepulauan Aru," sebutnya. 

"Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga," tambah Wanhar.

2 dari 3 halaman

Harus Diselesaikan Secara Tuntas

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) merupakan bentuk sinergitas antara Kementerian ESDM dan DPR RI. Dari sinergitas yang terbentuk, Kementerian ESDM dan DPR RI berkomitmen untuk mengurus listrik se-Maluku.

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Mercy Chriesty Barends mengatakan bahwa masalah kelistrikan di Kepulauan Aru harus diselesaikan dengan tuntas, selain untuk meningkatkan elektrifikasi se-Indonesia. 

"Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa mempercepat kelistrikan, kita tidak ingin masyarakat kita tertinggal dalam kegelapan. Jadi bagi semua pemangku kepentingan, dengan program BPBL ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

"Dengan listrik ada maka masyarakat kecil bisa mengembangkan ekonomi produktif, home industry karena listrik sudah menyala," jelas Mercy.

Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga menjelaskan bahwa kelistrikan atau penerangan merupakan masalah yang belum teratasi secara penuh di negara Indonesia terutama di wilayah Kepulauan Aru. 

"Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun merencanakan dan membuat berbagai program, untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya melalui Kementerian ESDM yaitu melalui program BPBL kepada warga miskin, dan ini juga merupakan prakarsa dari Ibu Mercy," ungkapnya.

Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Indradi Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Komisi VII yang telah memberikan penugasan kepada PLN untuk melaksanakan program BPBL.

"Kami ucapkan selamat, mudah-mudahan program ini banyak memberikan manfaat, memberikan keberkahan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Kiranya dengan program BPBL ini juga dapat membantu mengembangkan pendidikan keluarga maupun ekonomi keluarga," katanya.

3 dari 3 halaman

Masyarakat Berterima Kasih

Dengan adanya Bantuan Pasang Baru Listrik, wilayah yang sebelumnya tidak memiliki penerangan listrik, sekarang sudah mendapatkan penerangan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Perubahan tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat yang tergolong ke dalam rumah tangga tidak mampu di Provinsi Maluku.

Tiga warga penerima BPBL di Kepulauan Aru, yakni Elisabeth Karatem (33), Sepnat Siarukin (39), dan Yakop Siarukin (44) mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis dari Kementerian ESDM yang bersinergi dengan DPR RI.

"Saya merasa senang, lewat bantuan pemerintah lampu bisa menyala," ujar Elisabeth.

Setali tiga uang dengan Elisabeth, Sepnat juga menyampaikan rasa terima kasihnya, karena dengan BPBL ini, ia tidak perlu menyalur listrik dari rumah tetangganya.

"Saya merasa senang, selama ini saya tidak dapat listrik, terima kasih sudah bantu kita sebagai masyarakat kecil," katanya.

Tak ketinggalan, Yakop pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan PLN atas Bantuan Pasang Baru Listrik yang diberikan. 

"Saya senang sekali, lampu sudah menyala, karena selama ini saya memakai pelita," tuturnya.

Sebagai informasi, BPBL merupakan bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu yang meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi, biaya penyambungan baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pengisian token listrik perdana. 

Dari target sebanyak 80.000 Bantuan Pasang Baru Listrik di Tahun Anggaran 2022, jumlahnya akan meningkat sebesar 3.000 menjadi 83.000 rumah tangga (RT) pada tahun 2023. 

 

(*)Â