Liputan6.com, Tarakan Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan Utara. Kota ini punya banyak pesona, mulai dari adat, budaya, hingga wisatanya.
Namun tahukah kamu kalau Kota Tarakan memiliki jejak Perang Dunia II? Wali Kota Tarakan, Khairul dalam Tarakan is My City Podcast Episode 12: Tapak Tilas Sejarah Perang Dunia II lewat Wisata Kota Tarakan! menceritakan sekilas tentang hubungan di antara keduanya.
Baca Juga
Khairul menceritakan kalau Tarakan menjadi salah satu daerah yang jadi rebutan di zaman penjajahan, antara Belanda dan Jepang. Itu karena Tarakan memiliki kekayaan alam berupa ladang minyak, tambang, dan gas bumi.
Advertisement
"Tarakan menjadi daerah yang sangat vital dan jadi rebutan termasuk Jepang pada 1942. Mereka ingin merebut Tarakan dari Belanda dan sekutu. Itulah yang memicu Perang Dunia II di Asia Pasifik karena ingin memperebutkan hasil bumi Tarakan," ujar Khairul.
Belum lagi karena alasan posisi Tarakan yang terbilang strategis secara letak geografis. Tarakan, lanjut Khairul terletak di luar Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
"Selain sumber daya alam yang cukup besar di Tarakan dan posisinya, jadi kalau memang mau ekspansi ke negara lain, jadi lebih gampang. Makanya dulu Jepang masuk ke Tarakan untuk ekspansi ke negara lain," katanya.
Wisata Sejarah Kota Tarakan
Sebenarnya masih banyak cerita di balik sejarah berkembangnya Tarakan. Khairul mengatakan, untuk mengetahui sejarah Tarakan, banyak jejak peninggalan PD II yang masih tersisa hingga hari ini.
Mulai dari bunker yang menjadi tempat pertahanan Belanda, menara minyak, pompa angguk, hingga tangki minyak yang terdokumentasi dengan baik dan punya nilai histori tak terlupakan.
Berkaitan dengan hal itu, mulai tahun ini, Kota Tarakan melakukan upaya mempertahankan nilai histori dari setiap peninggalan di zaman penjajahan. Salah satunya, Tarakan melakukan restorasi museum.
"Museum yang existing adalah Museum Minyak dan Museum Perang Dunia II. Kami mulai membangun gedung tambahan, dengan menata ulang interior yang ada, supaya lebih menarik dan Instagramable," ujar khairul.
Kedua museum itu nantinya akan terhubung dengan gedung tambahan, yaitu Museum Sejarah Tarakan. Dengan adanya gedung tersebut, Khairul berharap semakin banyak generasi muda dan masyarakat yang mengetahui sejarah di Tarakan.
(*)
Advertisement