Liputan6.com, Jakarta Sudirman Said masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Transjakarta meski telah mengajukan surat pengunduran diri. Dia mengatakan proses pengunduran dirinya belum disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Oh iya, kan tergantung keputusan dari pemegang saham," kata Sudirman Said ditemui usai ditemui usai acara diskusi KedaiKOPI bertajuk Ngopi dari Sebrang Istana: Merangkum 2022, Menyambut 2023 di Hotel The Akmani, Jakarta Pusat, Minggu 18 Desember 2022.
Oleh sebab itu, dia masih bekerja menjalankan tugas di PT Transjakarta. Dia pun mengungkapkan tetap menghadiri sejumlah giat kerja seperti rapat umum bersama jajaran direksi PT Transjakarta.
Advertisement
"Ya saya selama belum diputuskan saya tetap masih bekerja. Kemarin rapat umum, masih rapat-rapat. Tetap bekerja sampai pemegang saham memutuskan," jelas dia.
Sudirman mengakui tak tahu kapan rapat pemegang saham untuk memproses pengunduran dirinya akan dilakukan. Namun, dia meyakini awal 2023 RUPS sudah diputuskan.
"Belum tahu. Ya awal tahun depan insyaallah sudah diputuskan," kata dia.
Diketahui, Sudirman Said mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Transjakarta yang diajukan sejak 10 November 2022 lalu.
Selain memutuskan mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Transjakarta, Sudirman juga memilih nonaktif dari Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (Sekjen PMI).
Fokus Bantu Anies
Keputusan itu diambil untuk fokus membantu Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
"Ingin fokus membantu Anies sebagai capres di pemilu. Langkah ini diambil untuk menjaga good governance," ujar Sudirman Said dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan redaksi di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2022
Sudirman menyebut, terkait dengan mundurnya dari kursi pimpinan Transjakarta, dia menyebut sudah mengajukan langsung ke Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
"Saya juga kemarin sudah ketemu Pak Pj Gubernur untuk pamit. Itu juga sebenarnya tidak ada keharusan, yang enggak boleh kan berpolitik atau menjadi bagian dari politik, tapi kan de factonya (menjadi tim sukses Anies) ini urusan politik juga, menghindari conflic of interest," kata dia.
Sejauh ini, dia memang belum resmi menjadi tim sukses Anies Baswedan. Menurut dia, meski Anies juga belum ditetapkan sebagai calon presiden oleh KPU, akan lebih baik jika dia menyatakan mundur dari kursi pimpinan Transjakarta dan nonaktif dari PMI.
Advertisement