Liputan6.com, Jakarta Polisi ungkap kendala penyelidikan kasus penculikan anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Saksi-saksi yang minim informasi menjadi salah satu faktornya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menerangkan, saksi pengemudi bajaj misalnya. Dia mengantarkan terduga penculik dan korban ke kawasan Stasiun Kota.
Baca Juga
Saat pemeriksaan si sopir diketahui punya riwayat keterbelakangan mental. Masalah lain, saksi merupakan sopir tembak atau bukan sopir asli.
Advertisement
"Ini juga yang termasuk salah satu kendala kami dalam melakukan pemeriksaan. Mudah-mudahan misteri ini bisa segera kami ungkap," ujar dia di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).
Dia menerangkan, jajarannya masih mencari CCTV di Stasiun Kota, Jakarta Barat. Ini menjadi lokasi pemberhentian korban dan pelaku sebagaimana keterangan dari sopir bajaj. Sayangnya sampai ke titik di dekat stasiun kota tidak ditemukan CCTV.
"Tidak ada CCTV yang bisa kita ambil. Ini yang masih terus kita upayakan arah perjalanan dari pinggir rel sampai ke Stasiun Kota," ucap Komarudin.
Kendati, pihaknya berhasil mendapatkan gerobak yang biasa digunakan oleh terduga penculik. Adapun, Ciri-ciri samping gerobak berwarna kuning, di roda ada kipas dan gerobak menggunakan pedal pengayuh.
"Itu yang masih kita cari keberadaannya," ujar dia.
Â
Diduga Korban Kenal Pelaku
Komarudin mengatakan, pencarian terhadap terduga penculik masih berlangsung. Diduga, antara pelaku dengan korban sudah saling mengenal satu sama lain.
Tampak dari video yang beredar, si anak naik duluan ke dalam bajaj. Rekaman diperkuat dengan keterangan penjual makanan ayam cepat saji.
"Ini yang masih kita terus berupaya mengidentifikasi dulu siapa sesungguhnya orang ini. Kita lacak, tim IT kita sedang mencari untuk aktifitas termasuk titik-titik kemana keberadaan yang bersangkutan," ujar dia.
Advertisement