Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md kini memilih irit bicara soal sosok pensiunan TNI yang diduga membekingi mafia tambang.
Dia mengklaim hal tersebut sudah banyak disajikan ke media massa, dan enggan menyampaikannya secara langsung.
Advertisement
Baca Juga
"Waduh kok itu terus ya. Kan udah banyak tiap hari udah banyak di koran," klaim Mahfud menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan mengusut informasi soal adanya pensiunan TNI yang menjadi beking bisnis ilegal.
Dia mengatakan, TNI memiliki POM-TNI, intel, serta dinas pengamanan setiap angkatan.
"Ya nanti kita cek dulu, kita kan mempunyai POM-TNI, punya POM angkatan kan masing-masing, terus mempunyai intel, punya Dispamal (Dinas Pengamanan Angkatan Laut), kemudian Dinas Pengamanan Angkatan Darat, punya Sintelal (Staf Intelijen Angkatan Laut)," kata Yudo usai dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin (19/12/2022).
Dia menekankan bahwa akan melakukan reformasi dan birokrasi dan bersih-bersih di tubuh TNI. Oleh sebab itu, Yudo akan mengecek informasi soal pensiunan jenderal TNI yang banyak menjadi beking mafia.
"Tentunya dengan adanya info seperti itu nanti kita cek dulu. Kita kan saya sudah kemarin tuh reformasi birokrasi dan organisasi tentunya harus bersih semuanya," jelasnya.
Â
Pernyataan Mahfud
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyatakan, banyak pensiunan jenderal TNI yang membekingi mafia. Menurut Mahfud Md, masalah beking mafia tanah maupun tambang ilegal sudah lama terjadi.
"Yang begitu tuh sudah lama. Kemarin saya tanya kepada Sesmenko ini itu tentara kalau udah pensiun punya kekuatan apa pak? Waduh laporan saya tuh banyak membeking orang, membekingi mafia, jenderal ini lah, jenderal itu," ujarnya dalam jumpa pers catatan akhir tahun 2022 di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Mahfud pun meminta aparat penegak hukum menindak mafia maupun bekingnya. Dia heran mengapa seorang pensiunan tentara masih bisa menggunakan kekuatannya setelah tidak lagi aktif dinas.
"Kalau begitu saya bilang, ambil. Saya sampaikan ke polisi, ambil dong, orang udah pensiun kok masih ini, lalu mau menggunakan apa? Mungkin sebentar lagi akan ada pengumuman tersangka," ungkapnya.
Advertisement