Sukses

Berawal dari Cipika-Cipiki dengan Teman Transpuan, Wanita Ini Dianiaya Pacar

Kekerasan dalam pacaran menimpa seorang perempuan berinisial NU (26). Wajahnya babak belur usai dianiaya oleh sang kekasih.

Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan dalam pacaran menimpa seorang perempuan berinisial NU (26). Wajahnya babak belur usai dianiaya oleh sang kekasih inisial D di salah satu kafe kawasan Cikini, Menteng Jakarta Pusat, pada Oktober 2022. Kasus ini sedang diusut oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombe Pol Komarudin menerangkan, lima orang saksi telah diperiksa atas penganiayaan itu. Gelar perkara dijadwalkan akan dilakukan pada hari ini, Senin (19/12/2022). Adapun, gelar perkara guna menentukan status perkara.

Apabila ditemukan unsur pidana maka akan naik dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan sekaligus dengan tersangka dalam kasus ini.

"Hari ini agenda gelar. Sekiranya nanti hasil gelar memenuhi unsur kita tetapkan tersangka. Kalau memenuhi unsur," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).

Komarudin mengakui, mengalami hambatan dalam penyelidikan sampai proses berlarut-larut. Bukan tanpa sebab, hampir semua saksi-saksi tidak hadir tepat waktu.

"Karena memang dalam setiap laporan, ada tahapan klarfikasi dalam proses penyelidikan. Nah saksi-saksi yang diberikan tidak ada yang sekali panggil langsung datang. Minta reschedule itulah kendala kita untuk angkat kasus ini menjadi penyelidikan ke penyidikan," ucap dia.

Sementara, penyidik membutuhkan kesaksian mereka guna mengungkap kasus kekerasan yang dialami oleh pelapor sekaligus korban.

"Apakah ada kesesuaian kecocokkan dengan apa yang dilaporkan oleh pelapor inilah hari ini yang kita gelarkan. Jadi kan kita tidak serta merta saya dipukulin langsung ditetapkan tersangka. Tidak hanya cukup hasil visum kita butuh keterangan saksi," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Cerita Korban: Dipukul hingga Disekap

Terpisah, NU menceritakan kejadian bermula saat ia bersama kekasih sedang berada di kafe kawasan Cikini, Menteng Jakarta Pusat pada 29 Oktober 2022 sekira pukul 22.00 WIB.

"Di sana ketemu teman-temanku," kata dia saat dihubungi, Senin (19/12/2022).

NU mengatakan, beberapa teman-temannya merupakan transpuan. Dia memberikan salam dengan mencium pipi kiri-kanan atau cipika-cipiki kepada mereka. Rupanya itu memantik emosi dari D selaku kekasihnya.

"Aku say greetings sama bencong-bencongku biasa cipika-cipiki hug sudah that's it itu saja. Ya sudah dia marah diseret aku piting, cekek sampai ke parkiran," ujar dia.

NU mengatakan, ia tak hanya dianiaya tetapi juga disekap selama beberapa jam di kosan kekasih.

"Lalu aku dibawa ke kosannya aku di sekap dari jam 2 pagi sampe jam 3 sore tanggal 30 Oktober 2022. Semakin minta aku pulang semakin dipukul ditonjok, dibanting, dilempar, dicekek ditendang, ditampar," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Gegar Otak Ringan

NU menerangkan singkat cerita berhasil kabur dari tempat kosan. Ditemani oleh rekannya, bertandang ke Polres Metro Jakarta Pusat.

"Aku kabur langsung istrahat dulu cari temenku baru lah diantar sama temenku ke Polres untuk buat laporan," ujar dia.

NU mengatakan, ia telah menjalani visum di rumah sakit. Hasilnya pun dibeberkan. "Alami gegar otak ringan, sensor cahaya mataku kena fraktur leher belakang sedikit," ujar dia.