Sukses

Antusias Warga Kepulauan Riau dan Bangka Belitung Dapat Sambungan Listrik Gratis

Berkat Program BPBL dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan kolaborasi dengan DPR RI, masyarakat kini punya meter listrik sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Berkat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan kolaborasi dengan DPR RI, masyarakat kini punya meter listrik sendiri. 

Salah satunya adalah Tati, warga Bangka Tengah yang bekerja sebagai guru ngaji. Tati mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah karena sebelumnya listrik masih menyalur dari rumah keponakannya kini sudah memiliki meter listrik sendiri. 

"Program BPBL ini sangat membantu saya yang sendirian membesarkan seorang anak setelah suami meninggal tahun lalu," ujar Tati.

Rasa syukur juga diucapkan Jefri (38), seorang nelayan di Kampung Mentigi, Bintan yang merupakan penerima manfaat Program BPBL. Sebelumnya, listriknya menyalur ke rumah orang tua. Dia mengaku, kendala yang dihadapi saat menyalur adalah listrik terkadang anjlok, apalagi jika peralatan listrik seperti rice cooker dipakai bersamaan. 

Selain Tati dan Jefri, ada sekitar 631 kepala rumah tangga di Provinsi Kepulauan Riau dan 103 rumah tangga di Provinsi Bangka Belitung mendapatkan sambungan instalasi listrik gratis dari Pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menyampaikan masih terdapat masyarakat kurang mampu yang sudah dilewati jaringan listrik PLN di depan rumah. 

Namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN. Hal itu dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga. 

"Kabupaten Bintan mendapatkan 86 sambungan rumah tangga yang tersebar di 4 kecamatan. Kini telah tersambung sebanyak 631 rumah tangga di Provinsi Kepulauan Riau atau sudah 100%," ujar Jisman saat ditemui dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun Anggaran 2022 di Kampung Mentigi, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. 

Bantuan tersebut merupakan program Pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat tidak mampu melalui APBN Kementerian ESDM yang didukung Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan penugasan kepada PT PLN (Persero). Ditargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga menjadi sasaran program ini di seluruh Indonesia.

"Program BPBL ini gratis ya bapak dan ibu. Saya perlu sampaikan lagi agar masyarakat benar-benar tahu. Tahun ini sasaran Program BPBL untuk 80 ribu rumah tangga, tahun depan menjadi 83 ribu," ujar Jisman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi dan Dukungan Berbagai Pihak

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mengatakan, program BPBL merupakan salah satu program prioritas yang mendapat perhatian serius dari Komisi VII DPR RI karena memberi dampak langsung kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya yang kurang mampu.

"Mudah-mudahan program BPBL ini penyemangat bagi kami untuk membuat kesejahteraan ekonomi masyarakat meningkat," ucapnya saat ditemui dalam peresmian Program BPBL di Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Bambang mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Kementerian ESDM khususnya Ditjen Ketenagalistrikan yang telah memberikan perhatian dan kepedulian pada masyarakat Kabupaten Bangka Tengah. Dia berharap tahun depan akan ada 83.000 sambungan dan masyarakat yang belum teraliri listrik dapat menikmatinya. 

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau Agung Murdifi mengungkapkan bahwa Program BPBL merupakan salah satu upaya untuk pemerataan akses listrik ke seluruh Nusantara untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi. 

Adapun kriteria calon penerima manfaat Program BPBL dijelaskan Agung yaitu: 

  • Warga prasejahtera yang terdaftar dalam DTKS
  • Berdomisili di daerah 3T, atau
  • Layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat

Program BPBL merupakan perwujudan dari sila ke- 5 Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak terkait perlu terus dibangun dan terjalin dengan baik.

"PLN siap mendukung langkah Pemerintah Pusat, DPR, maupun Pemerintah Daerah untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu. PLN berkomitmen penuh untuk pemerataan akses listrik ke masyarakat," kata Agung.

Kolaborasi perlu dibangun antara wakil rakyat dengan pejabat di kementerian atau mitra kerja dan perusahaan, salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Kepulauan untuk menerangi warga di Bintan.

Kepala Dinas ESDM M. Darwin mengatakan bahwa Kepulauan Riau memiliki 300 pulau berpenghuni namun baru 145 pulau yang sudah berlistrik PLN dan 73 pulau berlistrik non-PLN.

"Untuk mengejar ini kolaborasi kami lakukan dengan menggalang CSR salah satunya dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki izin usaha ketenagalistrikan," kata Darwin. 

Sekadar informasi masyarakat yang menerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.

 

(*) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini