Sukses

Survei Charta Politika: Ganjar Melesat, Anies Ditempel Ketat Prabowo

Survei terbaru dari Charta Politika Indonesia mencatatkan 10 nama terkait sosok calon presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Survei terbaru dari Charta Politika Indonesia mencatatkan 10 nama terkait sosok calon presiden. Hasilnya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo masih masuk dalam urutan tiga besar ketimbang sosok ketujuh nama lainnya.

"Ganjar Pranowo (31,7 persen), Anies Baswedan (23,9 persen) dan Prabowo Subianto (23 persen)," kata Yunarto saat jumpa pers daring, Kamis (22/12/2022).

Pada urutan selanjutnya, kata Yunarto, terdapat nama Ridwan Kamil (5,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,3 persen), Sandiaga Uno (2 persen), Puan Maharani (1,5 persen), Khofifah Indar (1,2 persen), Erick Thohir (1,1 persen) dan Airlangga Hartarto (0,7 persen) dan sisanya yang tidak menjawab sebesar 6,8 persen.

"Jadi pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi," jelas Yunarto.

Yunarto lalu mengerucutkan kepada responden terkait tiga nama teratas. Hasilnya, saat responden hanya memiliki 3 sosok pilihan yaitu Anies, Ganjar dan Prabowo, hasilnya tetap Ganjar yang nomer satu dengan skor 37 persen. Namun demikian, selisih angka antara Anies dan Prabowo melebar. Pada simulasi 10 nama hanya terpaut 0,9 persen, tetapi pada simulasi 3 nama hampir mencapai 3 persen.

"Perbandingannya, Anies 29,2 persen dan Prabowo 26,1 persen. Sedangkan 7,7 persen responden tidak menjawab," urai Yunarto.

2 dari 2 halaman

3 Sosok Peraih Elektabilitas Capres Tertinggi

Hasil tersebut, kata Yunarto, belum absolut sebab masih ada dalam selisih margin of error. Meski begitu, satu hal yang dapat dipastikan, ketiga sosok tersebut sudah bisa dipastikan menjadi 3 besar dalam Pemilu 2024 nanti.

"Ini memang jauh sekali dengan nama-nama lain," Yunarto menandasi.

Sebagai informasi, survei terkait baru saja dilakukan pada rentang waktu 8-16 Desember 2022. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan total responden sebanyak 1.220 orang yang diambil secara nasional.

Survei ini memiliki nilai margin of error sebesar 2,82 persen dengan quality control dari total sampel sebanyak 20 persen.