Sukses

Ma'ruf Amin Minta Pihak Belanda Ajukan Permintaan Maaf Resmi ke Indonesia

Permerintah Belanda menyampaikan permintaan maaf atas perbudakan masa lalu oleh Belanda.

Liputan6.com, Jakarta Permerintah Belanda menyampaikan permintaan maaf atas perbudakan masa lalu oleh pihaknya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan bila Belanda berniay meminta maaf, maka seharusnya disampaikan resmi kepada pemerintah Indonesia.

“Ya kalau dia memang (minta maaf) itu ajukan aja resmi kepada pemerintah, nanti pemerintah akan merespons, seperti apa responsnya kan. Nanti pemerintah memperbincangkan itu,” kata dia di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/12/2022).

Menurut Ma’ruf, apabila maaf hanya pembicaraan saja dan bukan pernyataan resmi makan Indonesia tidak bisa merespon.

“Jadi kalau tidak jelas, belum resmi, sampaikan saja kepada pemerintah, nanti pemerintah akan merespons seperti apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf atas "perbudakan masa lalu" oleh Belanda, yang menurutnya terus memiliki "dampak negatif".

Dikutip CNN, Selasa (20/12/2022), komentar Rutte adalah bagian dari pengakuan pemerintah Belanda yang lebih luas atas masa lalu kolonial negara itu, dan tanggapan resmi atas laporan berjudul “Rantai Masa Lalu” oleh Grup Dialog Sejarah Perbudakan, yang diterbitkan pada Juli 2021.

“Selama berabad-abad di bawah otoritas negara Belanda, martabat manusia dilanggar dengan cara yang paling mengerikan,” kata Rutte saat berpidato di Arsip Nasional negara itu di Den Haag.

“Dan pemerintah Belanda berturut-turut setelah tahun 1863 gagal untuk melihat dan mengakui secara memadai bahwa perbudakan kita di masa lalu terus memiliki efek negatif dan masih demikian. Untuk itu saya menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah Belanda,” kata perdana menteri Belanda itu.

 

2 dari 2 halaman

Meminta Maaf

Rutte juga berbicara singkat dalam bahasa Inggris pada hari tersebut dengan mengatakan: "Hari ini, saya minta maaf."

“Selama berabad-abad, negara Belanda dan perwakilannya memfasilitasi, merangsang, memelihara, dan mengambil keuntungan dari perbudakan. Selama berabad-abad, atas nama Negara Belanda, manusia dijadikan komoditas, dieksploitasi, dan dilecehkan,” kata Rutte.

Dia mengatakan bahwa perbudakan harus dikutuk sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan.”