Liputan6.com, Bandung Pasokan energi listrik berperan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Dengan masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan akses energi listrik secara legal, kehadiran pemerintah sangat diharapkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berkomitmen memberikan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Di tahun 2022 ini, Ditjen Ketenagalistrikan menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan listrik. Dari target tersebut, ada 14.307 rumah tangga penerima program BPBL asal Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menunjuk PLN dalam pelaksanaan pemasangan dan pengadaan program BPBL ini. Adapun kriteria penerima manfaat ini yang diutamakan berdomisili di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T), merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan (DTKS), dan layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat.Â
Advertisement
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Pengawasan Obvitnas Yurod Saleh dalam acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik 2022 di Provinsi Jawa Barat, Kab. Bandung, mengatakan selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
“Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga," jelas Yurod.
Anggota Komisi VII DPR RI Ribka Tjiptaning Proletariyati Ribka mengatakan pentingnya elektrifikasi dalam kehidupan masyarakat.
"Sekarang kita sudah dapat listrik, penerangan merupakan kebutuhan yang luar biasa, termasuk untuk pendidikan. Anak-anak kita jadi bisa mengecas HP untuk belajar," kata Ribka saat Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Barat, di Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Ia pun mendukung upaya pemerintah untuk menerangi masyarakat melalui program ini. Apalagi sebelumnya marak fenomena belajar lewat Zoom selama masa pandemi.
"Pemerintah hadir dengan dorongan DPR. Kami berharap masyarakat Sukabumi juga bisa merasakan terang dan merasakan listrik supaya masyarakatnya lebih produktif, maju, dan jadi juara," kata Ribka.
Tak Khawatir Bahaya Lagi
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Susiana Mutia menyampaikan bahwa PLN siap berkomitmen dan berkolaborasi dengan stakeholder untuk mendukung program BPBL.
"Kami berkomitmen menyelesaikan seluruh pemasangan program BPBL untuk seluruh calon penerima manfaat agar masyarakat Jawa Barat dapat menikmati listrik secara menyeluruh," ujar Susiana.
Selain ilegal, menyalur listrik juga dapat membahayakan keselamatan ketenagalistrikan dan dapat mengakibatkan kebakaran. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menyalur listrik. Program BPBL ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan bantuan instalasi listrik gratis kepada masyarakat.
Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya. Selain ilegal, menyalur listrik yang tidak sesuai ketentuan dapat membahayakan aspek keselamatan bukan hanya dari pemilik rumah tapi juga untuk instalasi listrik di sekitar rumah seperti kebakaran atau kesetrum.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menyalur listrik. Program BPBL ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan bantuan instalasi listrik gratis kepada masyarakat.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.
Advertisement
Rasa Syukur Penerima Bantuan Pasang Baru Listrik
Supiyandi (40 tahun), salah satu penerima manfaat Program BPBL menyampaikan rasa syukurnya karena telah mendapatkan bantuan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bahan bangunan ini sebelumnya menyalur dari rumah saudara yang ada di depan rumahnya. Bapak tiga orang anak ini bercerita sebelumnya listrik di rumahnya terkadang anjlok.
"Namanya dibagi-bagi, jadi nggak bisa dipakai semuanya karena kadang anjlok listriknya. Kalau lampu saja nggak apa tapi saudara kan ada TV dan magiccom jadi kalau dinyalain semuanya nggak bisa," ujar warga Desa Sirnajaya ini.
Kini dengan bantuan instalasi listrik gratis dari Pemerintah, ia merasa senang dan aman memiliki instalasi listrik sendiri.
Senada, Agus (37 tahun) yang bekerja di bengkel juga senang dengan adanya bantuan Program BPBL ini. Ia biasanya menyalur listrik ke tetangga belakang rumahnya.
Â
(*)