Liputan6.com, Jakarta - Founder Metode Kauny, Ustaz Bobby Herwibowo meresmikan Kauny Quran Center, dan Launching Gerakan Melek Quran Ngefek di Kehidupan di kawasan Kebayoran Lama Utara, Jakarta, Jum'at 23 Desember 2022.
Acara dihadiri oleh Presiden Direktur Kauny Quran Korpora, Hafit Timor Mas’ud; Komisaris PT. Indonesia Mudah Menghafal AlQuran, Deny Ibnu Hajar; Komisaris PT. Kauny Quran Global, Ustadz Habiburrahim, Lc; Direktur Utama PT. Indonesia Mudah Menghafal AlQuran, Aulia Ikhsan Fahdiat; dan Direktur Pendidikan PT. Kauny Quran Global, Ustadz Hilal Achmad.
Serta tamu undangan di antaranya Ketua Umum FKKSMN, H. Rudi Dwi Maryanto; Bapak Herry, Gelora Wakaf; Bunda Titi, Mayangkara Tour & Travel; dan para Ibu Komite MTSN 27 Jakarta.
Advertisement
Dalam pembukaan, Ustaz Bobby Herwibowo atau akrab disapa Usbob memaparkan, bahwa meskipun masyarakat muslim Indonesia dekat dengan Al-Qur’an, tapi kalau melihat data terbaru Dewan Masjid Indonesia mencatat 65%-nya masih buta huruf Al-Qur’an.
Baca Juga
“Selama Usbob Roadshow bersama teman-teman Kauny beberapa tahun ini, bahkan bisa mencapai 90% masyarakat muslim Indonesia yang belum bisa baca Al-Qur’an," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/12/2022).
"Lebih dikit lagi yang menghafalkannya, makin sedikit lagi yang paham maknanya. Hasilnya, semakin sedikit yang mentadabburinya, apalagi yang mengamalkannya,” tambah Usbob.
Mengacu pada kenyataan tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat muslim Indonesia untuk Melek Quran. "Melek itu belajar Al-Qur’an luar dalam, tidak cukup bisa baca dan hafal saja, tapi memahami, mentadabburi, dan mengamalkan, mengikuti Rasulullah dan para sahabat dahulu," katanya.
Usbob menjelaskan, melek bermakna bebas buta huruf dan buta hati, sebagaimana dituliskan dalam firman Allah, surat Al-Hajj ayat 46. Ngefek artinya ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an, kita dapat merasakan, memaknai, dan mengalami. "Sebagaimana dituliskan dalam Surat Al-Hasyr ayat 21 dan Al-Anfal ayat 2,” paparnya.
Ia mengatakan, metode Kauny sebenarnya sudah diterapkan oleh para jamaah umrah ataupun jamaah haji saat berada di Tanah Suci. "Gerakan itu sebenarnya sudah terjadi di Tanah Suci. 90 persen jamaah haji atau jamaah umrah asal Indonesia enggak bisa bahasa Arab," ungkapnya.
"Tapi kalau mereka belanja dan kebetulan ketemu penjaga tokonya enggak bisa bahasa Indonesia, maka jamaah biasanya nanya "ini berapa? Lalu pedagang menjawab "Haji, hajah, khamsa" sambil pedagang itu mengisyaratkan dengan menunjukkan kelima jarinya. Dan jamaah kita langsung mengerti khamsa itu artinya lima," imbuhnya.
Umat Islam Harus Melek Alquran
Di tempat yang sama, Direktur Kauny Quran, Aulia Ikhsan Fahdiat menyambut acara ini dengan gembira dan haru. Ikhsan mengatakan mengapa umat Islam harus melek Quran. Pertama karena rasa miris dengan data 65% masyarakat muslim masih buta baca tulis Al-Qur’an.
“Kedua, ketika kita ingin belajar Al-Qur’an, membaca, apalagi memahami, mentadabburinya, kita harus mencari, ‘di mana ya guru ngajinya?’, harus ke mushola di belakang rumah, harus di pojokan Masjid, atau mungkin di tempat yang sulit dijangkau,"kata Aulia.
Karena itu, bersamaan dengan peluncuran gerakan Melek Quran Ngefek di Kehidupan, pihaknya sekaligus meresmikan Kauny Quran Center. Di sini menjadi tempat yang akan jadi awalan meluaskan dakwah Quran.
"Kami mengajak kolaborasi untuk siapa pun, komunitas, majelis taklim, sekolah,” kata Ikhsan
Ikhsan menjelaskan tidak mungkin menyasar banyak orang kalau tidak berjamaah. Kauny Quran menetapkan target di tahun 2024 mengajak 10 juta orang menjadi Ahlul Quran.
“Inilah yang menjadi dorongan kami, Al-Qur’an ternyata tidak seperti mitos yang dibayangkan, sering kita dengar kalau mau belajar Quran, Tahsin dulu benerin, kalau belum benar belom bisa pindah ke tahfizh, akhirnya banyak orang terkendala,” ujarnya
Sementara Ikhsan menambahkan pada saat Al-Qur’an turun di Gua Hira, Rasulullah mendapatkan wahyu disampaikan oleh Jibril itu langsung di-talaqqi.
“Tidak menggunakan Mushaf, kemudian mendengarkan bacaan Jibril, lalu diulangi, tidak ada jeda antara mendengarkan, memahami, dan mengamalkan. Jadi Melek Quran ini bahasa gampangnya, ‘Baca, Paham, Amal, Gak Ada Jeda’. Inilah, kita ingin ajak semua orang, ternyata Al-Qur’an ini begitu kita baca, pahami, tadabburi, dan bisa diamalkan, Insya Allah inilah yang melahirkan Ahlul Qur’an,” tutup Ikhsan.
Acara kemudian berlanjut dengan prosesi pemotongan pita, secara simbolis Usbob didampingi Hafit Timor Mas’ud dan Deny Ibnu Hajar meresmikan Kauny Quran Center.
Terakhir, seluruh tamu undangan dipersilakan untuk Room Tour, menjelajahi setiap sudut dan dinding ruangan Kauny Quran Center yang dipercantik dengan desain, menggambarkan perjalanan dan penjelasan Metode Kauny Quran.
Advertisement