Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan keberadaan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, harus mampu meningkatkan produksi padi di Indramayu. Terlebih, pembangunan bendungan ini menelan biaya Rp2,65 miliar.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan langsung Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12/2022). Adapun bendungan ini mulai dibangun pada tahun 2018.
"Waduk ini menghabiskan anggaran Rp2,65 miliar, bukan uang yang sedikit. Jadi kalau waduknya sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksinya padinya, awas!," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/12/2022).
Advertisement
Dia mengatakan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan penyumbang surplus padi nomor satu terbesar di Indonesia. Untuk itu, Jokowi berharap produksi padi di Indramayu bisa meningkat menjadi 1,8 juta ton.
"Kita harapkan tidak turunkan, tapi naik seperti kata Pak Gubernur (Jawa Barat) menyampaikan dari 1,3 juta ton jadi 1,8 juta ton untuk Kabupaten Indramayu," ujarnya.
Â
Terima Kasih ke Warga Sumedang
Jokowi juga berterima kasih kepada Bupati Sumedang dan masyarakat setempat yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu. Menurut dia, waduk ini dapar mengairi 4.280 hektare sawah.
"Tadi Pak Bupati menyampaikan ikhlas Pak ikhlas pak, dan waduk ini dengan luas genangan 680 hektare bisa mengairi kurang lebih 4280 hektare sawah yang ada di bawah," jelas Jokowi.
Dia juga berharap keberadaan waduk-waduk yang sudah dibangun di sejumlah daerah dapat meningkatkan produktivitas padi dan komoditas holtikultura. Selain itu, Jokowi berharap ketahanan dan kemandirian pangan di Indonesia semakin baik.
"Itulah tujuan utama dari dibangunnya waduk, selain waduk juga memang ada yang dipakai untuk wisata, pembangkit listrik dan penyediaan air baku," tutur Jokowi.
Advertisement