Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein 'Wanita Emas' mengklarifikasi pernyataannya terhadap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari. Dia menegaskan, jika dugaan asusila yang dilakukan oleh Hasyim tidak lah benar.
Sebelumnya, Hasnaeni mengaku, jika mendapat iming-iming kalau partainya akan diloloskan menjadi peserta pemilu 2024. Hasyim diduga telah melakukan tindak asusila kepada Hasnaeni.
"Bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh ketua KPU Hasyim Asy'ari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," kata Hasnaeni dalam video dikutip Senin, 27 Desember 2022.
Advertisement
Hasnaeni mengaku, jika pernyataan sebelumnya merupakan kekesalan dirinya dan kekhilafan karena saat ini dirinya tengah mengalami depresi.
"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," ucapnya.
"Bahwa pada fakta hubungan saya yang ada selama ini antara dengan ketua KPU RI Hasyim Asy'ari adalah hubungan bersifat profesional saja dan tidak lebih dari itu," sambung Hasnaeni.
Â
Siap Ikuti Proses Pengaduan
Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari angkat suara terkait laporan dugaan asusila terhadap Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni 'Wanita Emas'.
Hasyim memastikan dirinya akan mengikuti proses pengaduan yang sudah diterima DKPP.
"Saya mengikuti proses pengaduan di DKPP tersebut," kata Hasyim.
Pengacara Hasnaeni Moein, Farhat Abbas memastikan bahwa video klarifikasi yang berisi permohonan maaf kliennya untuk Ketua KPU RI Hasyim Asyari dibuat karena adanya tekanan dan intimidasi.
Video permintaan maaf Hasnaeni ini kemudian viral setelah video awal bahwa dirinya mengaku dilecehkan oleh Ketua KPU Hasyim Asyari.
"Itu tekanan dan intimidasi," ujar Farhat.Â
Advertisement