Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meresmikan langsung Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Selasa 27 Desember 2022, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi padi di Indramayu.
Terkait hal tersebut, disebut langkah pemerintah peduli akan iklim usaha, mengingat bendungan tersebut bisa memberikan manfaat terlebih menaikkan produksi yang biasanya selama ini mengandalkan hujan saja.
Advertisement
Baca Juga
“Itulah dampak dari wujud pemerintah peduli terhadap iklim usaha ya, jadi iklim usaha itu komponennya motivasi adalah merangsang supaya partisipasi masyarakat semakin tinggi untuk berkontribusi membangun negerinya,” kata pengamat pertanian Wayan Supadno, Kamis (29/12/2022).
Menurut dia, target pemerintah 1,8 juta ton sangatlah kecil. Seharusnya bisa lebih mengoptimalkan infrastruktur dari pemerintah ini.
“Jadi bendungan itu akan efektif apabila persawahan tertentu selama ini hanya bisa ditanam sekali saat tak ada hujan, terus dengan adanya bendungan bisa ditanam tiga kali, itu baru bendungan itu fungsinya maksimal,” jelas Wayan.
Meski demikian, pemerintah perlu melibatkan para praktisi, akademisi hingga birokrasi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kehadiran bendungan untuk meningkatkan hasil produksi dan juga mensosialisasikan varietas baru dari IPB.
“Ada akademisi ada praktisi ada birokrasi dan ada insan pers yang mensosialisasikan ke masyarakat, oh kita punya bendungan, kita punya varietas di IPB yang terbaru, kita ada mikroba ayo kita naikkan produktivitas perhektarnya per tahun, namanya apresiasi lahan persatuan hektar dalam setahun,” jelas Wayan.
Diresmikan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan keberadaan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, harus mampu meningkatkan produksi padi di Indramayu. Terlebih, pembangunan bendungan ini menelan biaya Rp2,65 miliar.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan langsung Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12/2022). Adapun bendungan ini mulai dibangun pada tahun 2018.
"Waduk ini menghabiskan anggaran Rp2,65 miliar, bukan uang yang sedikit. Jadi kalau waduknya sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksinya padinya, awas!," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/12/2022).
Dia mengatakan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan penyumbang surplus padi nomor satu terbesar di Indonesia. Untuk itu, Jokowi berharap produksi padi di Indramayu bisa meningkat menjadi 1,8 juta ton.
"Kita harapkan tidak turunkan, tapi naik seperti kata Pak Gubernur (Jawa Barat) menyampaikan dari 1,3 juta ton jadi 1,8 juta ton untuk Kabupaten Indramayu," ujarnya.
Advertisement