Sukses

Kapolri: Pemilu 2024 Akan Jadi Titik Simpang Antara Kemajuan dan Kemunduran Bangsa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Pemilu serentak tahun 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Pemilu serentak tahun 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Dia mewanti, pesta demokrasi yang akan mulai memanas pada tahun depan memiliki sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi.

“Tentunya ini memiliki berbagai macam potensi kerawanan karena wilayah yang luas dan kondisi geografis yang beragam, mulai dari penyelenggara Pemilu yang kelelahan dan distribusi logistiknya, ini akan mejadi atensi kita,” kata Sigit saat berpidato dalam acara Rilis Akhir Tahun 2022 di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Sigit meyakini, transisi kepemimpinan melalui Pemilu 2024 adalah titik persimpangan antara kemajuan dan kemunduran bangsa. Sebab, jika Pemilu 2024 gagal, maka harapan yang diinginkan bangsa bisa berubah menjadi petaka.

“Pemilu 2024 ini sangat penting, apabila berhasil agenda pembangunan nasional dapat terus ditingkatkan, investasi masuk dari luar negeri akan lebih besar, dan demokrasi di Indonesia akan mengalami kemajuan pesat," ujarnya.

namun bila gagal akan terjadi polarisasi dan segregasi di masyarakat, bonus demokrasi akan menjadi bencana demografi dan proses pembangunan dilakukan akan mengalami kemunduruan dan mungkin akan terhadi perpecahan sesama anak bangsa dan masyarakat akan dirugikan,” lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Perpecahan dalam Pesta Demokrasi Harus Dicegah

Sigit mewanti, perpecahan akibat pesta demokrasi harus dicegah dan harapannya hak demikian tidak kembali terulang pada Pemilu 2024.

“Polrasirasi akibat kontestasi politik kita minimalkan dan sedapat mungkin tidak terjadi lagi pada pemilu 2024 dengan Operasi Mantap Bata dan Operasi Mantap Praja sebagai pengamanan Pemilu dan Pilkada serentak 2024,” Sigit menutup.