Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut dirinya ditugaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
Pertemuan itu, kata Hasto berlangsung Senin, 2 Januari 2023.
Baca Juga
Dia mengaku tak membahas perihal reshuffle kabinet saat bertemu Jokowi. Menurut dia, kebijakan perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju itu menjadi kewenangan Jokowi selaku kepala negara.
Advertisement
"Enggak (membahas reshuffle), Ibu Mega menugaskan saya kemarin untuk bertemu Bapak Presiden Jokowi. Kalau hal yang terkait dengan reshuffle itu kan ranahnya presiden," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).
Namun, dia tak menampik jika Jokowi pasti bakal melakukan komunikasi dengan PDIP khususnya Megawati sebagai partai politik (parpol) pendukungnya. Sehingga, kata Hasto perombakan kabinet bukanlah ranah kader PDIP.
"Dan sebelum mengambil keputusan, presiden Jokowi melakukan komunikasi politik partai pendukungnya, khususnya dengan ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto. Sehingga itu bukan ranah kami. Itu ranah pemimpin tertinggi dari PDI Perjuangan yaitu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto.
Dia malah menjawab rahasia saat ditanyai lebih lanjut apakah ada pembahasan mengenai rencana perombakan kabinet dengan Jokowi.Â
"Dengan presiden Jokowi? Ya rahasia namanya ditugaskan. Kan kita ketemu dengan presiden Jokowi kan sifatnya very very strickly confidential," ungkap Hasto.
Â
Undang ke HUT
Kendati demikian, Hasto menyampaikan bertemu Jokowi salah satunya sekaligus untuk mengundang hadir di acara pembukaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 pada 10 Januari 2023 mendatang.
"Kemarin kami ditugaskan untuk menghadap Presiden Jokowi, kemarin di terima oleh beliau jam 14.30 WIB. Kami sampaikan sekaligus mengundang bapak Presiden Jokowi," kata dia.
Advertisement