Sukses

Cek Dapur Umum, Ganjar Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Terpenuhi

Ganjar mendapati pengungsi dalam kondisi baik-baik saja dan pasokan logistik ke seluruh titik pengungsian aman dan lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memastikan pasokan logistik dan makan untuk para pengungsi banjir Pekalongan aman selama berada di tenda pengungsian. 

Hal itu disampaikan Ganjar, saat meninjau dapur umum di Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) di Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Ganjar didampingi Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid. 

"Aman, aman sekali. Pak Wali Kota ini selalu mengontrol setiap hari jadi kita bisa memastikan bahwa masyarakat yang ada di dalam pengungsian mereka aman," ujar Ganjar di dapur umum pada Selasa, 3 Januari 2023. 

Ganjar menjelaskan, pengungsi rata-rata didominasi oleh kalangan ibu-ibu, anak-anak dan balita. Ganjar mendapati pengungsi dalam kondisi baik-baik saja dan pasokan logistik ke seluruh titik pengungsian aman dan lancar. 

Bahkan, lanjut Ganjar, tidak hanya para pengungsi korban banjir saja yang mendapatkan jatah logistik makanan, tetapi seluruh masyarakat yang terdampak banjir juga mendapatkan jatah. 

Untuk dapur umum Dinsos P2KB yang didirikan sejak 1 Januari kemarin membuat makanan 2.000 porsi setiap harinya. Kepada setiap pengungsi, mereka menyalurkan jatah makan 3 kali sehari, yakni pagi, sore dan malam ke beberapa titik pengungsian. 

"Bahkan tidak hanya yang ada di pengungsian, tetapi termasuk yang terdampak (banjir). Yang terdampak mendapatkan kiriman, maka tadi saya tanya ibu-ibu sudah dikirim belum, sebentar lagi pak," ucap Ganjar. 

"Kalau mereka tidak mengambil apa yang kita lakukan, kita yang akan mengirim ke sana. Maka ini cara kita memastikan bahwa seluruh pengungsi insya Allah mendapat jatah makan sehari tiga kali," lanjut Ganjar. 

 

2 dari 2 halaman

Gizi Pengungsi Harus Terpenuhi

Kendati demikian, Ganjar menyarankan agar menu makanan yang diberikan untuk pengungsi harus berupa makanan yang menyehatkan, agar asupan gizi untuk para pengungsi tetap terjaga. 

"Menunya perlu diganti, biasanya dalam kondisi darurat banyak bantuan mie instan sama telur, telur boleh saja terus-terusan tapi mie-nya diganti. Maka tadi ada masakan sayurnya. Sekali-kali boleh tanya ke pengungsi mau makan apa," kata Ganjar.