Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Sudin Gulkarmat Jaktim) membersihkan rumah mewah terbengkalai milik Ibu Eny yang berada di Jalan Paron Nomor 48, Kecamatan Cakung, Jaktim.
Menurut Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman, kegiatan pembersihan tersebut dilakukan setelah adanya permintaan dari salah satu kelompok relawan yang bersimpati dengan keadaan kediaman Ibu Eny.
Baca Juga
"Di dalam memang kondisinya debu sangat tebal. Rumahnya sudah tidak terawat atau tidak ditempati," ujar Gatot melansir Antara, Kamis (5/1/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, untuk kegiatan pembersihan, pihaknya mengerahkan sebanyak 12 personel dan satu unit mobil pompa.
Gatot mengatakan, kegiatan pembersihan rumah mewah berlantai dua yang terbengkalai itu juga melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta kelompok relawan.
"Pembersihan ini kita lakukan sampai tuntas. Artinya debu-debu sampai ubinnya itu kita kembalikan ke warna aslinya," ucap dia.
Gatot mengatakan, pihaknya juga membersihkan tanaman liar yang menutupi pekarangan rumah Ibu Eny.
"Untuk tanaman liar sebagian sudah dibersihkan sehingga udara segar mulai masuk. Tadi awal kita masuk, tertutup semuanya," jelas Gatot.
Sebelumnya, viral di media sosial kisah anak merawat ibunya di rumah tanpa listrik. Diketahui anak tersebut merawat ibunya seorang diri selama 11 tahun.
Sosok anak tersebut bernama Tiko dan ibu bernama Eny. Ibu Eny diketahui mengalami gangguan jiwa. Kisah ini pertama kali diunggah oleh akun YouTube BANG SATRIA. Kisah viral ini pun membuat haru warganet.
Â
Hidup Tanpa Listrik dan Rawat Ibu yang Alami Gangguan Jiwa
Kisah Tiko dan Ibu Eny menjadi sorotan. Anak kelahiran 1999 ini tinggal bersama sang ibu di rumah mewah. Namun, rumah tersebut sudah tak terurus. Bahkan keduanya tinggal tanpa listrik selama 11 tahun. Sekilaas, rumah besar yang terbengkalai itu seperti tak ada penghuninya.
"Seorang ibu dirawat anaknya tanpa listrik tanpa penerangan," ucap pembuat video.
"Kalau enggak salah 2010 perlahan listrik dicabut, air juga, akhirnya enggak terurus," ucap Tiko.
Tiko mengungkapkan ibunya mengalami depresi. Sang ibu juga tak bisa bertemu orang selain dirinya. Terkadang emosi sang ibu juga tak stabil saat melihat dirinya.
Ia dengan sabar menjaga sang ibu walaupun dengan kondisi terbatas dan tinggal tanpa penerangan.
"Takutnya mamah berontak, soalnya mamah sama orang lain udah gak bisa ketemu orang lain, entah karena depresinya atau masa lalu," ucap Tiko.
"Kemungkinan ada gangguan mental atau yang lain kurang lebih seperti itu," tambahnya.
Â
Advertisement
Ibu Eny Bercerai dan Menolak Berobat
Tiko menjelaskan orang tuanya sudah bercerai dari lama. Sang ayah tak pernah menjenguk atau berkomunikasi setelah bercerai. Ia juga tak tahu keberadaan ayahnya saat ini.
"Papa cerai pulang ke Madiun, mama istri ke 2 gak pernah jengukin yaudah pergi aja gak ada kabar sama sekali ilang. Terakhir cerai 80-an umur papa jadi gak tahu sekarang gimana. Gak pernah nafkahin, saudara-saudara ilang," terangnya.
Tiko tak keberatan menjaga ibunya seorang diri. Bahkan ia menolak saat ibunya dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Ia tak mau berpisah dengan sang ibu.
"Berobat ke panti asuhan saya gak mau, kalau berobat jalan di rumah saya gak masalah selama ada saya kalau lepas saya enggak mau," ucap Tiko.
Â
Ibu Eny Akhirnya Dievakuasi
Pihak Dinas Sosial dan warga sekitar akhirnya mengevakuasi Ibu Eny. Proses evakuasi tersebut memakan waktu lama karena penolakan dari sang anak.
Tiko tak rela ibunya dibawa ke rumah sakit. Namun setelah melakukan mediasi ia menyerahkan ibunya.
Ibu Eny juga tampak menolak tak mau membuka pintu. Akhirnya pihak Dinas Sosial mendobrak pintu tersebut.
"Selama ada keluarga kitanya gak bisa berbuat apa apa," ucap petugas Dinas Sosial.
"Tiko nya tidak mengizinkan ibunya dievakuasi, Tikonya tetap mau bareng ibunya," imbuhnya.
Bu Eny terlihat memberontak saat dibawa petugas untuk dievakuasi. Ia memanggil nama sang anak. Tiko terlihat menangis melihat sang ibu yang dibawa petugas. Akhirnya ibunya dibawa ke rumah sakit untuk menjalai pengobatan.
Advertisement