Sukses

Pemprov DKI Jakarta Akan Evaluasi JakWIFI Usai Anggaran Dipangkas

Raides Aryanto mengatakan, bakal mengevaluasi pemanfaatan internet gratis JakWIFI yang dibangun saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta Raides Aryanto mengatakan, bakal mengevaluasi pemanfaatan internet gratis JakWIFI yang dibangun saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, diketahui anggaran pengadaan JakWIFI dipangkas dari Rp174 miliar menjadi Rp56 miliar dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2023.

Sehingga, titik sebaran JakWIFI di wilayah Ibu Kota turut dikurangi dari 3.500 titik menjadi 1.263 titik.

Oleh sebab itu, Raides menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi untuk melihat pemanfaatan JakWIFI di tengah warga Ibu Kota. Dia akan mengajukan tambahan anggaran operasional apabila penggunaan JakWIFI meningkat.

"Nanti di pertengahan tahun ini kita akan evaluasi lagi, liat lagi tingkat penggunaan masyarakat. Tinggi nggak, kalau tinggi kita akan sampaikan di APBD perubahan, tapi selama 12 bulan akses internet masyarakat tetap ada," kata Raides dalam keterangannya, dikutip Kamis (5/1/2023).

Adapun pemangkasan anggaran operasional JakWIFI di APBD 2023 juga berdasarkan hasil survei dan evaluasi yang pernah dilakukan Diskominfotik pada 2021 dan 2022.

Hasilnya, kata Raides pemanfaatan JakWIFI di Ibu Kota juga dipengaruhi situasi peralihan pandemi Covid-19.

 

2 dari 2 halaman

Hasil Survei

Pada survei Desember 2021 misalnya, pemanfaatan JakWIFI untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mencapai 56 persen dan 60,9 persen pada survei Maret 2022.

Namun, pada survei yang dilakukan saat masa peralihan Pandemi Covid-19, yakni November 2022, tercatat hanya 27,5 persen yang menggunakannya untuk PJJ. Sementata itu, sebanyak 50,7 persen lainnya mengakses JakWIFI untuk hiburan.

Raides menuturkan bahwa survei dilakukan secara proporsional di setiap kota/kabupaten administrasi DKI Jakarta. Teknik pengambilan data survei dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei lapangan, wawancara terstruktur, dan observasi kepada pengguna JakWIFI.

“Hasil survei ini menjadi landasan Dinas Kominfotik untuk melakukan penyesuaian titik lokasi JakWifi yang tersebar di 645 RW, yakni di lingkungan masyarakat yang pemanfaatannya kurang optimal dalam mengakses JakWifi,” jelas Raides.

Menurut Raides dari survei ditemukan terdapat 1.867 titik lokasi JakWIFI yang frekuensi penggunaannya tercatat sangat rendah. Sehingga ke depan Diskominfotik akan mengoptimalkan tingkat kestabilan konektivitas JakWIFI pada titik-titik layanan JakWIFI yang masih tersedia.