Liputan6.com, Jakarta Polisi mengungkap korban mutilasi Bekasi meninggal sekitar 6 bulan hingga 1,5 tahun yang lalu. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan uji forensik pada persendian tangan korban.
Korban sebelumnya ditemukan di sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat 30 Desember 2022.
"Dari proses terlepasnya persendian di tangan. Ini ilmu forensik," kata Hariyanto saat dihubungi Merdeka, Jumat (6/1/2023).
Advertisement
Namun, untuk mengetahui secara pasti terkait kematian korban, pihaknya masih menunggu hasil tes DNA yang dilakukan di Laboratorium Forensik.
"(Intinya berdasarkan menggunakan ilmu forensik) Selanjutnya kepastian cek DNA di lab fororensik," ujar Hariyanto.
Sebelumnya, polisi masih menunggu hasil DNA, milik korban mutilasi di Bekasi. Berdasarkan hasil sementara identifikasi awal, korban merupakan seorang perempuan yang diduga sudah tewas setidaknya pada enam bulan lalu.
"Di kita didapatkan dari identifikasi bahwa mayat perempuan usia lebih dari 25 tahun, kematian antara 6 bulan sampai dengan 1,5 tahun," kata Hariyanto.
Berdasarkan penyelidikan awal, penyidik telah mengantongi identitas korban. Namun, polisi perlu memastikan kebenaran tersebut dengan melakukan tes DNA korban.
Hariyanto mengatakan, RS Polri telah mengambil sampel DNA korban. Namun, hasilnya baru bisa diketahui dua pekan kemudian.
"Baru diperiksa DNA, kita menunggu hasil. Belum diketahui," kata Hariyanto.
"Insyaallah maksimal dua minggu ke depan," jelas dia.
Kronologi
Sebelumnya, pelaku berinisial MEL (34) dilaporkan menghilang oleh sang istri, usai pamit pergi ke bank, Jumat (23/12/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Pelaku disebutkan pergi ke bank menggunakan transportasi online.
Sekira pukul 16.00 WIB, pihak keluarga menerima catatan transaksi dari customer service terkait adanya penarikan uang di ATM di kawasan Rawalumbu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Namun pihak bank tidak menginformasikan jumlah penarikan kecuali atas dasar permintaan kepolisian. Hal serupa juga berlaku untuk rekaman CCTV.
Lalu pada Sabtu (24/12/2022) pagi, MEL terdeteksi berada di Kalimalang melalui sinyal ponsel terakhir pelaku. Selanjutnya yang bersangkutan tak bisa lagi terdeteksi.
Di hari itu pula sang istri memutuskan melaporkan hilangnya sang suami ke Polsek Bantargebang, yang kemudian mengungkap adanya kasus mutilasi tersebut.
Polisi kemudian mendatangi sebuah kontrakan untuk mencari keberadaan laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan menghilang.
Di lokasi terdapat empat buah kontrakan. Polisi lalu menemukan salah satu kontrakan yang ditempeli secarik kertas bertuliskan nama Ecky. Kertas tersebut sengaja ditempel oleh pemilik kontrakan.
"Polisi begitu melihat ada kertas, ada nama Ecky di sini, yakinlah bahwa dia yang ngontrak di sini," kata Dian, warga sekitar.
Advertisement
Malah Temukan Mayat
Polisi kemudian meminta sang pemilik kontrakan agar membukakan pintu kontrakan yang dituju. Setelah berhasil masuk, polisi mendapati dua boks kontainer yang di dalamnya berisi potongan tubuh wanita.
"Saat melakukan penggeledahan ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam, yang di dalamnya mayat berjenis perempuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya.
Masih belum diketahui identitas wanita malang yang diduga korban pembunuhan berencana tersebut. Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi di sekitaran TKP.
Tak berselang lama, polisi mengamankan dua orang pelaku, yakni pria berinisial MEL (33) dan seorang wanita. Keduanya diamankan saat hendak pulang menuju rumah kontrakan dengan mengendarai sebuah mobil.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, MEL yang sebelumnya dikabarkan hilang, ternyata sejak beberapa bulan lalu mengontrak di TKP. Pelaku diketahui jarang berinteraksi dengan warga sekitar lantaran jarang pulang.
Saat ini polisi masih memeriksa pelaku untuk mencari tahu motif dibalik pembunuhan sadis tersebut. Sementara lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka