Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar meminta doa restu para ulama dan kiai agar PKB dalam mencapai target minimal menduduki kursi wakil presiden di Pemilu 2024 mendatang.
“Target minimal bertahan di posisi wakil presiden RI. Syukur syukur bisa menjadi presiden RI tahun 2024,” kata Cak Imin pada acara Ijtima Ulama Nusantara, Jumat (13/1/2023).
Cak Imin menyebut suasana panas tahun politik mulai terasa di 2023. Ia meminta para ulama memberi pencerahan agar suhu politik tidak terlampau panas.
Advertisement
“Tentu suhu panas Pemilu akan memberikan suatu kondisi yang rawan bagi sosial dan politik kita, oleh karena itu kehadiran kiai dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dinamika politik yang akan mengalami suasana yang cukup panas,” ucapnya.
Baca Juga
Wakil Ketua DPR itu berharap dukungan ulama juga bisa membuat PKB mengulang kesuksesan Pemilu 2019 di mana PKB menjadi tiga besar dan capres-cawapres yang didukung menang.
“Karena insyaAllah tahun 2019, kita nomor satu dan calon presiden dan wakil presiden nomor satu, alhamdulillah berkah melimpah suara PKB. Semoga 2024 nanti mengulang kesuksesan pilpres pada tahun 2019 yang lalu,” terangnya.
Untuk itu menjelang tahun politik 2024, PKB berharap bisa kembali mengumpulkan ulama untuk kelancaran pemilu dan kemenangan PKB.
“Di mana kita bisa mengumpulkan Rais Am pengurus besar Nahdlatul Ulama sekaligus Ketua Dewan Syuro DPP PKB,” pungkasnya.
Tunggu Kepastian Prabowo
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan masih menunggu kabar kepastian dirinya akan berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Ya, kita tunggu saja," kata Cak Imin sela acara Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak yang digelar di depan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (9/1/2023).
Hal tersebut, kata Muhaimin, karena dirinya masih menunggu perkembangan dari koalisi partai politik (parpol) lain dalam mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan cawapres yang akan diusungnya.
"Nanti kita juga melihat perkembangan, koalisi lain juga belum ada yang umumkan. Nanti kita lihat koalisi-koalisi yang lain juga," imbuhnya.
Untuk itu, lanjut dia, pengumuman capres dan cawapres yang akan diusung koalisi PKB dengan Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang bergantung pada dinamika koalisi parpol yang lain pula.
"Enggak (takut kedahuluan dengan parpol lain)," imbuhnya.
Ia pun menepis kabar kedekatan partainya untuk berkoalisi dengan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres.
"Oh tidak benar, tidak benar," ujarnya.
Advertisement