Sukses

Pangdam Cenderawasih ke KKB: Jangan Jadikan Masyarakat sebagai Tameng

Pangdam Cenderawasih menegaskan pihaknya akan menangkap KKB yang namanya sudah masuk dalam daftar, di antaranya Nason Mimin

Liputan6.com, Jakarta - Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, menegaskan kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua jangan menjadikan masyarakat sebagai tameng. 

"Jangan jadikan masyarakat sebagai tameng karena aparat keamanan akan mengejar dan menangkap secara terukur," kata dia yang dikutip Antara, Minggu (15/1/2023).

"Yang akan ditangkap adalah mereka yang namanya sudah masuk dalam daftar, di antaranya Nason Mimin dan lainnya," dia menegaskan.

Diakui, saat ini TNI-Polri tengah mengejar mereka di Kabupaten Pegunungan Bintang secara terukur sehingga dipastikan tidak menyasar ke masyarakat.

Masyarakat juga diingatkan jangan bergabung sekaligus menjauh dari gerombolan pengacau itu serta tidak mengizinkan tempatnya menjadi persembunyian mereka.  Selama ini, kata dia, gerombolan bersenjata di sana menggunakan masyarakat sebagai tameng sehingga menyulitkan alat negara saat menggulung mereka. 

Sementara itu Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Davi Bustomi, secara terpisah mengakui situasi kamtibmas di Kabupaten Pegunungan Bintang berangsur-angsur kondusif. Ia berharap masyarakat tetap beraktivitas secara wajar sehari-hari karena TNI-Polri terus bersiaga.

"TNI-Polri akan menjaga keamanan termasuk kawasan bandara sehingga kami berharap operasionalisasi bandara kembali dibuka untuk penerbangan komersil," kata dia.

Gerombolan bersenjata di Papua sejak Sabtu (7/1) menebar teror dengan membakar gedung SMKN 1 dan Disdukcapil Pegubin serta menembak pesawat milik Ikairos sesaat hendak mendarat di Bandara Oksibil.

Kelompok bersenjata ini kerap menebar teror, di antaranya menembaki dan membunuh warga sipil dan TNI-Polri, membakar fasilitas umum, serta berupaya memisahkan Papua dari NKRI.

2 dari 2 halaman

Banyak Pemuda Gabung KKB

Banyak pemuda di Papua, khususnya di Kabupaten Pegunungan Bintang yang bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, menduga hal ini terjadi akibat terbatasnya lapangan pekerjaan.

"Memang benar saat ini banyak pemuda yang bergabung dan menjadi anggota KKB dan usia mereka di bawah 25 tahun," kata Faizal, seperti dilansir Antara, Sabtu 14 Januari 2023.

"Selain bergabung dengan KKB mereka juga seringkali melakukan tindak kriminal," lanjut dia, di Jayapura, Papua.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah daerah bersama para pihak merangkul para pemuda ini dan membuka lapangan pekerjaan. Dengan itu, mereka pun memiliki pekerjaan dan punya kegiatan positif.

"Bila nanti lapangan pekerjaan dibuka dan mereka direkrut maka gangguan kamtibmas di wilayah itu berkurang," ujar Faizal.

Â