Sukses

Formula E 2023 Tetap Digelar, Tak Akan Gunakan Dana APBD DKI Jakarta

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo atau Bamsoet memastikan gelaran Formula E 2023 pada 3-4 Juni mendatang tak gunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo atau Bamsoet memastikan gelaran Formula E 2023 pada 3-4 Juni mendatang tak gunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2023.

Selain itu, Bamsoet menegaskan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga kembali tak menjadi sponsor pada ajang balap internasional itu. Menurut dia, sumber dana sepenuhnya bakal diambil dari swasta dan sponsor.

"Kita sepakat bahwa dana nanti yang dipakai untuk Formula E non APBD harus sepenuhnya swasta dan sponsor," kata Bamsoet di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/1/2023).

Diketahui, pada Formula E 2022 ada total 31 sponsor yang dirilis penyelenggara. Namun, tak ada satu pun perusahaan BUMN.

Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara atau BUMN tak menjadi sponsor untuk ajang balap mobil listrik Formula E pada 4 Juni 2022.

Menurut dia, jika tak ada yang mau memberikan, maka tidak akan dipaksa untuk menjadi sponsor di Formula E.

"Ya sudahlah kalau enggak mau kasih mau diapain, tidak dipaksa. Tapi yang pasti BUMN per hari ini belum memberikan sponsornya," kata Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu 1 Juni 2022.

Selain itu, Formula E Jakarta 2022 yang telah selesai digelar itu juga menunggak sisa commitment fee yang masih harus dibayarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI senilai Rp 90 miliar.

Hal itu tertuang Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK DKI Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun 2021. Dalam LHP itu dijelaskan sejumlah hasil renegosiasi antara Pemprov DKI melalui Jakpro dengan pihak Formula E.

 

2 dari 4 halaman

Total Biaya

Dari dokumen LHP disebut bahwa dalam kontrak awal direncanakan Formula E dilaksanakan selama lima musim, yaitu 2019-2024. Disebutkan bila biaya penyelenggaraan terdiri dari biaya tetap atau fixed cost dan biaya variabel atau variable cost.

Ada pun total biaya tetap berupa commitment fee yang setiap tahun wajib dibayarkan selama lima musim penyelenggaraan adalah senilai GBP 122.102.000 atau sekitar Rp2,2 triliun.

Sedangkan asumsi biaya variabel berupa biaya pelaksanaan Formula E yang akan dikeluarkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) senilai Rp1,2 triliun.

Namun, terjadi renegosiasi antara PT Jakpro dan pihak Formula E Operation (FEO) yang disepakati pelaksanaan Formula E selama tiga tahun dari 2022 sampai 2024 dengan total commitment fee untuk tiga tahun itu adalah 36 juta poundsterling atau sekitar Rp653 M.

Sampai 2021 lalu telah dilakukan pembayaran sebesar 31 juta poundsterling atau sekitar Rp563 M dengan sisa kewajiban commitment fee sebesar 5 juta poundsterling akan dibayarkan oleh PT Jakpro di tahun ketiga dengan dana non-APBD.

Sisa dana 5 juta poundsterling atau sekitar Rp90 miliar itu menjadi kewajiban Pemprov DKI melalui Jakpro yang harus dibayar pada tahun ketiga 2024 tanpa menggunakan APBD.

 

3 dari 4 halaman

Ketua DRPD DKI Jakarta Minta APBD Tak Boleh Disentuh

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengingatkan, agar ajang balap mobil listrik Formula E 2023 tak menggunakan APBD Jakarta.

Adapun, dia meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara untuk mencari sumber pendanaan lain.

"Formula E tanya Jakpro. APBD tidak boleh disentuh lagi," kata Prasetio saat ditemui di Jakarta, dikutip Senin (16/1/2023).

Adapun Formula E 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang. Jakpro menargetkan susunan panitia Formula E Season 9 ini rampung akhir Januari 2023.

"Target selesai kita berharap akhir bulan ini sudah ada panitia ya, harapannya begitu ya. Kita sudah bentuk panitia," kata VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 12 Januari 2023.

Syachrial menyampaikan, proses pembentukan panitia itu akan melibatkan pihak profesional yang memahami perihal ajang balapan.

 

4 dari 4 halaman

Masih Disusun

Syachrial pun tak dapat memastikan apakah panitia tahun ini bakal sama persis dengan panitia pergelaran Formula E 2022 lalu.

"Tapi ini masih berproses juga kan enggak hanya Jakpro ya, kita harus melibatkan profesional-profesional yang mungkin paham betul tentang race dan kita belum tahu apakah masih sama dengan tahun lalu atau tidak gitu kan belum," kata dia.

Lebih lanjut, Syachrial menuturkan bahwa ketua pelaksana Formula E 2023 bakal ditunjuk usai terbentuknya susunan panitia dan konsep besar penyelenggaraan Formula E diselesaikan.

"Belum diputuskan. Ini kan panitianya masih belum dibentuk. Panitia dulu dibentuk nanti konsep besarnya disusun. Baru di detailnya siapa Ketua OC, Ketua SC, ya harus kita sampai sedetail-detailnya lah. Tapi konsep besarnya aja kita masih belum," jelas Syachrial.