Sukses

5 Fakta Terbaru Korban Keracunan di Bekasi yang Telah Tewaskan 3 Orang

Dua dari lima korban yang diduga keracunan di Bekasi hingga kini tengah mendapat perawatan intensif di RSUD Bantargebang

Liputan6.com, Jakarta - Kasus tewasnya satu keluarga di Bekasi yang diduga mengalami keracunan di rumah kontrakan, RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang hingga kini masih terus diselidiki.

Seperti diketahui, ada lima korban yang ditemukan terkapar di dalam rumah tersebut, pada Kamis, 12 Januari 2023 lalu. Empat di antaranya merupakan orang dewasa dan satu anak-anak.

Dari kelima orang tersebut, tiga dilaporkan telah meninggal dunia, yaitu AM (35) dan kedua putranya RA dan MR. Sementara, dua lainnya saat ini masih dalam perawatan intensif di RSUD Bantargebang, Bekasi. 

Ada pun korban ketiga yang tewas adalah AM. AM meninggal dunia pada Jumat malam, 13 Januari. Hal ini diungkap Penanggungjawab Bagian Hukum dan Humas RSUD Bantargebang, Sandy Romadoni Jaya saat dikonfirmasi, Jumat. 

"Semalam kembali satu pasien meninggal sekitar jam sembilan malam, perempuan dewasa. Jadi sudah tiga orang yang meninggal," kata Sandy.

Untuk diketahui, dugaan para korban mengalami keracunan lantaran saat ditemukan mereka dalam kondisi mulut yang berbusa. Tidak ditemukan adanya bukti-bukti bahwa kelimanya mengalami tindak kekerasan.

Meski demikian, hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki, apakah para korban memang sengaja diracun dari bekas makanan serta minuman yang ditemukan di TKP.

"Sementara masih dalam lidik. Barang bukti hanya KTP dan handphone. Bekas makanan tadi dibawa sama Dinkes, ada cairan juga yang diambil, itu bekas muntahan sama kotoran, akan diperiksa," jelas Kapolsek Bantargebang, Kompol Samsono di lokasi, Kamis, 12 Januari 2023. 

Satu hal yang kini tengah menjadi tanda tanya besar. Kemana suami korban AM saat kejadian nahas tersebut terjadi?

Berikut sederet perkembangan terbaru para korban keracunan di Bekasi yang telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia:

2 dari 6 halaman

1. Polisi Cari Keberadaan Suami Korban AM

Polisi tengah mencari keberadaan suami AM (35), salah satu korban meninggal dunia yang diduga mengalami keracunan di rumah kontrakan di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki mengatakan, korban AM menikah dua kali. Saat menikah dengan suami pertama, dia dikaruniai dua putra, yakni RA dan MR yang juga menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa itu.

AM kemudian menikah kembali dengan suami kedua dan memiliki seorang anak berinisial NA (5) yang masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang.

 

3 dari 6 halaman

2. Suami AM Tidak Berada di TKP

Saat peristiwa nahas tersebut berlangsung, kata Hengki, suami kedua AM tidak berada di lokasi kejadian.

"Suami korban saat kejadian tidak ada di rumah berdasarkan keterangan saksi-saksi," kata Hengki kepada awak media, Sabtu (14/1/2023).

Oleh karena itu, polisi sedang mencari keberadaan suami korban untuk meminta keterangan.

Terkait dugaan keterlibatan suami kedua korban atas kejadian ini, Hengki menegaskan tidak ingin berspekulasi dan masih akan melakukan penyelidikan.

4 dari 6 halaman

3. 7 Orang Saksi Telah Diperiksa

Sejauh ini, lanjut Hengki, polisi telah memeriksa sedikitnya tujuh orang saksi termasuk mantan suami korban, pemilik kontrakan dan pemilik warung.

"Mantan suaminya AM sudah kita periksa, karena yang bersangkutan sudah datang, mendengar anaknya meninggal, datang ke sini dan sudah kita serahkan tiga korban yang meninggal dan sudah dibawa ke Cianjur," papar Hengki.

5 dari 6 halaman

4. Ipar dan Anak Korban Masih dalam Perawatan

Saat ini masih tersisa dua korban selamat yang dirawat di RSUD Bantargebang, yakni MDS dan NA. MDS yang merupakan ipar AM, disebutkan masih berada di ruang ICU dan belum bisa dimintai keterangan.

"Mudah-mudahan dalam 3-4 hari sudah sehat, baru kita periksa. Termasuk sambil menunggu hasil pemeriksaan lab forensik, terutama setelah dilakukan autopsi," ucap Hengki.

Sebelumnya, Penanggungjawab Bagian Hukum dan Humas RSUD Bantargebang, Sandy Romadoni Jaya mengatakan NA mulai membaik dan sudah dipindahkan ke ruang inap.

Meski demikian, Sandy menyebutkan pasien anak belum bisa diajak berkomunikasi lantaran masih kerap takut dengan orang tak dikenal dan terus menanyakan keberadaan orangtuanya.

"Untuk pasien anak keadaannya sudah sangat membaik, sudah bisa duduk, walaupun mungkin dari segi komunikasi agak sulit, karena terus terang pasien anak ini mencari orangtuanya," jelasnya.

Pihak kepolisian kabarnya juga sudah menemui pihak keluarga korban untuk dimintai keterangan, termasuk identitas para korban yang masih rancu.

"Memang ini ada kendala dari kelurahan, rumah sakit, baik dari pemerintah setempat. Karena memang keluarga ini diketahui baru 10 hari, jadi datanya belum sinkron," ujar Sandy.

6 dari 6 halaman

5. Ketiga Korban Dimakamkan di Cianjur

Saat ini polisi masih terus mendalami kasus ini sambil menunggu hasil lab dan hasil autopsi untuk mengungkap penyebab kematian para korban.

Sementara ketiga jenazah korban yang merupakan ibu dan anak, kabarnya telah dimakamkan pihak keluarga di kampung halaman korban di Cianjur.