Front Pembela Islam (FPI) mengecam pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang lebih memilih dicap kafir dari pada mengaitkan masalah akhlak dengan kinerja pemerintahan dan pembangunan. FPI menilai komentar Ahok itu telah meresahkan masyarakat.
"Menurut saya bagus tidak mencampurkan agama dengan politik. Ahok mengatakan dia kafir itu hak dia. Cuma, kita memberikan pandangan, perbaikan akhlak pun sangat penting," kata Ketua FPI DKI Jakarta Habib Salim Umar Al Attas alias Habib Selon saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/2/2013).
Menurutnya, semua pejabat negara itu harus memiliki akhlak yang baik. Karena bila tidak, pejabat itu malah akan menghancurkan negara.
Advertisement
"Harusnya dia bisa jalankan keduanya, menyelamatkan nyawa warga Jakarta dan memperbaiki akhlak pejabat. Masalah nyawa itu urusan Allah. Jadi tak usah banyak komentar yang membikin resah masyarakat," ujar Habib Selon.
Sebelumnya, Ahok menyatakan, agar tidak mengaitkan masalah akhlak dengan kinerja pemerintahan dan pembangunan. Menurutnya, masalah etika, moral dan akhlak adalah urusan agama.
"Jadi jangan ngomong agamalah, capek sudah saya ngomong agama. Jadi kita kerja sajalah. Silakan cap saya ini sekuler, kafir nomor satu, paling bejat. Ini saya udah kafir, sekuler lagi. Saya sudah muak bercerita soal agama, soal akhlak, kita buktikan perbuatan sekarang," kata Ahok.
Walau begitu, Ahok mengaku sebagai pribadi yang tetap menjalankan ibadah dan keyakinan yang dianutnya. "Kalau saya ke Gereja tiap minggu, itu urusan saya. Saya takut karena ada Surga. Saya juga tidak tahu ada atau tidak surga itu, ya saya percaya saja," pungkas Ahok sembari tertawa. (Mut)