Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung tahun 2022, Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa kasus harian Covid-19 di Indonesia telah terkendali pada level rendah beberapa bulan terakhir.
Meski demikian, kita harus tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik saat PPKM masih berlangsung, salah satunya rutin mencuci tangan.
Di awal tahun 2020, masyarakat memang digegerkan oleh eksistensi dari virus SARS-CoV-2 yang merupakan sumber masalah Covid-19, hingga kemudian menyebabkan dunia berada dalam status pandemi. Pada masa itu, dunia serentak senyap. Berbagai lapisan masyarakat fokus berlomba-lomba untuk terhindar dari makhluk tak kasat mata dengan dampak yang luar biasa tersebut.
Advertisement
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa perilaku manusia adalah satu dari sekian banyak faktor penting dalam menentukan besarnya penularan penyakit. Seraya dengan hal tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan rekomendasi perilaku masyarakat ketika pandemi Covid-19 berlangsung, salah satunya adalah tradisi bersih untuk rajin membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Memang sejatinya, mencuci tangan adalah wujud paling sederhana dalam hal sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan mempertahankan kebiasaan sanitasi yang baik, niscaya akan tercipta tingkat kesehatan masyarakat yang juga semakin membaik.
Ke depannya, dengan kondisi sanitasi yang baik, kita dapat mengurangi potensi terjadinya penularan penyakit seperti virus SARS-CoV-2 di masa mendatang.
Meski Presiden telah mencabut PPKM dan kita sudah tak lagi berada dalam status pandemi namun, kebiasaan sanitasi ini harus tetap kita pertahankan untuk kebaikan bersama.
Konsistensi dan Komitmen
Menurut Dosen Fakultas Kimia Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. apt Edy Meiyanto, M.Si., PhD dilansir dari farmasi.ugm.ac.id, diperlukan konsistensi dan komitmen untuk menjaga kebiasaan sanitasi, demi keberlangsungan hidup bersama yang lebih baik. Maka dari itu, masyarakat dari berbagai lapisan perlu terus mengembangkan kegiatan untuk sanitasi dengan berbagai program dan aktivitas yang berkelanjutan.
Seraya dengan upaya mempertahankan kebiasaan dalam menjaga kebersihan dan kebiasaan sanitasi yang baik, Yuta Indonesia meluncurkan produk-produk sanitari terbaru untuk mendukung kebiasaan bersih masyarakat. Yuta Indonesia yang merupakan sub-brand dari Vinilon Group, perusahaan manufaktur dan distributor sistem perpipaan, sadar betul akan kebutuhan sanitasi bagi masyarakat serta permintaan terhadap produk sanitari dengan desain estetik untuk masyarakat itu sendiri.
Pasalnya, untuk mempertahankan kebiasaan bersih dan sanitasi pasca pandemi, masyarakat tak hanya membutuhkan konsistensi dalam menjalankan hal tersebut, namun juga dibutuhkan produk penunjang yang berkualitas, salah satunya adalah produk sanitari berkualitas dengan durabilitas baik serta desain menarik dan elegan.
Yuta Luxe hadir dengan produk-produk sanitari yang mengedepankan kualitas serta estetika. Yuta Luxe pun menjadi produk sanitari dengan satu-satunya produk yang menyongsong warna Anthracite Grey, sebuah warna yang dihasilkan dari proses pembakaran baja tanpa dilapisi finishing lain.
Menurut Sandy Susanto selaku CEO dari Vinilon Group, dengan natural finishing yang dimiliki oleh produk sanitari Yuta Luxe, akan menjamin kualitas produk menjadi lebih terjamin.
"Termasuk dari finishing-nya pun, kita pilih finishing yang bukan sesuatu yang sudah umum ada di pasaran. Sanitari kan kalau kita lihat adalah paling umum finishing chrome. Karena ini (Yuta Luxe) memang sifatnya natural finish, jadi secara kekuatan pasti lebih baik dibandingkan cuma hanya plating," tuturnya.
Tak hanya itu, Sandy pun mengungkapkan, fungsi mekanis menjadi hal yang perlu digaris bawahi untuk menunjang produk sanitari berkualitas demi terus konsisten menjalankan kebiasaan baik dalam hal sanitasi pasca pandemi.
"Yang penting dari fungsi Sanitary itu kan fungsi mekanis yang ada di dalamnya ya. Jadi valve yang digunakan seperti logamnya, dudukan seat-nya itu kan harus mengacu pada standar untuk menjamin itu semua pada fungsinya. Yuta Luxe sudah menerapkan standar itu, bahkan juga sudah mencoba tes buka-tutup minimal 1 juta kali. Jadi ada tes endurencenya. 1 juta kali."
Advertisement